Tuesday, January 4, 2011

Sebuah Refleksi Di Tahun 2010





January, 3.2011, Yogyakarta.

Hari ketiga di tahun 2011. Saya baru memiliki kesempatan untuk bercengkrama dengan diri saya sendiri. Mengingat, dan mencoba untuk memaknai segala hal yang telah terjadi di tahun 2010. Tahun yang penuh gejolak. Tahun yang penuh air mata. Tahun yang penuh kelelahan. Tapi terlepas dari itu semua, 2010 mengukir banyak cerita untuk hidup saya. Tahun yang penuh dengan harapan. Tahun yang penuh mimpi. Tahun yang penuh keyakinan. Tahun yang penuh dengan perjuangan. Karenanya tulisan ini saya ciptakan, untuk mengabadikan segala hal yang tak ternilai itu.

Tentang Keluarga...

foto papah sama ibu pas jadi pengantin...
foto papah dan ibu pas nemenin anaknya (mbak arum) jadi pengantin...


Papah jadi hakim tinggi Kupang. Artinya, keluarga ini harus semakin terpisah-pisah. Tapi semoga ini semua memang yang terbaik. Papah rengking dua lolos seleksi Hakim Tipikor. Hmmm... bangga, tapi takut juga kalau papah harus jadi hakim yang ngurus perkara kaya gitu. Tapi kata ibu, kalau hakim tinggi ga bertatap muka sama pihak yang berperkara, tapi sama berkas. Jauh lebih tenang deh. Di Tahun 2010 juga jadi tahun bersejarah keluarga saya. Mba Arum melangsungkan pernikahan sama mas Fahmi. Sekarang udah hamil masuk 7 bulan... hihihi... bentar lagi jadi tante ni gue...

Tentang Puspa, Noe, dan Tiara




2010 adalah awal kita mulai berjalan masing-masing. Tapi kalian selalu ada disamping gue ketika gue membutuhkan kalian. Buat Puspa, akhirnya di 2010 kita berantem juga (hehehee…) maaf kalau gue terlalu menekan perasaan lo. Gue Cuma engga bisa terus-terusan ngeliat lo nangis. Dan ternyata malah gue yang ngebuat lo nangis. Maaf ya. Buat Tiara dan Noe, kalian selalu ada buat nguatin gue. Makaaaaassssiiiiiih bangeeeet bangeeeet bangeeeet bangeeeeet… beruntung gue punya kalian.

Tentang Mahkamah…




January, 15.2010. Kaliurang. Pukul 06.00.

Saya dipercaya untuk memegang amanah di LSO BPPM MAHKAMAH sebagai Pemimpin Redaksi. Saya benar-benar masuk dalam keluarga ini. Romi sebagai Pemimpin Umum. Puspa sebagai Sekretaris Umum, Raifa sebagai Bendahara Umum, Lita sebagai Kalitbang, dan Moyo sebagai Pemimpin Perusahaan. Kami bekerja. Berusaha sekuat tenaga. Lelah, namun kami snagat menikmatinya. Tahun 2010 adalah tahun pertama MAHKAMAH mengikuti MCC internal fakultas. Ada cerita tentang “3 menit” di dalamnya, namun juga ada cerita tentang “kebersamaan” di dalam prosesnya.




MAHKAMAH pun semakin berwarna dengan tawa. Di Tahun 2010, kita juga berhasil mempunyai mading dan kursi MAHKAMAH sendiri. Kita punya baju baru MAHKAMAH. Dan banyak hal yang tercipta atas kebersamaan ini yang sulit disebutkan satu per satu. Nyaris di penghujung jabatan, Lita mengundurkan diri sebagai Kalitbang tanpa mengundurkan diri sebagai anggota keluarga MAHKAMAH. Maaf, saya cengeng kala itu. Saya terlalu rapuh, di antara kalian yang ternyata sangat kuat. Satu tahun yang indah bersama kalian. Berbagi cerita, suka dan duka. Nasihat dan teguran.
Saya sadar, dibanding pemimpin redaksi sebelumnya, kemampuan saya tidak ada apa-apanya. Saya beruntung, mempunyai kalian yang mau mengajari saya untuk menjadi lebih baik. Terimakasih yang tak terkira untuk Westi dan Natal yang selalu dan selaluuuu membantu proses editing… kalian adalah redpel ter-Oke di dunia!! Saya beruntung mempunyai anggota yang lebih pintar dari saya. Saya belajar banyak dari kalian. Terimakasih atas waktu dan telinga yang selalu kalian sediakan untuk mendengar keluh kesah saya. Terimakasih atas nasihat dan teguran yang membuat saya sadar akan kekeliruan saya. Saya bangga pernah memiliki kalian.


Tentang PLKH Pidana dan PLKH Perdata…




Mungkin kita semua enggak bakal mau mengulang mata kuliah ini. Tapi kalau boleh jujur, gue mau kalau disuruh ngulang kebersamaan saat latihan persidangan dan pembuatan berkas. PLKH ngebuat gue sadar kalau Tuhan juga nyiptain mahkluk semacam Moyo yang susaaaah banget di atur dan enggak pernah kehabisan alasan dan jawaban. Kirun yang galak tapi oke deh kalau lagi ngejelasin berkas. Ijan yang rela jadi juru sumpah. Romi yang sangat menikmati kalimat “menimbang!!”-nya ketika jadi hakim, Tomi yang ternyata banci photo dan Bejah wannabe dengan kenakalan satu level di bawah Moyo. Terakhir, Bisa nemu pertemanan kaya Samwel and Samgar yang punya kepribadian beda 180 derajat. Kadang, gue ngerasa kalau gue belajar untuk jadi pribadi yang lebih ‘rileks’ dan tidak terlalu ambil pusing dengan perkuliahan dari kalian. The funniest moment was "ketika puspa tiba-tiba ilang dari meja hakim... dan ternyata, doi udnah nyunsep di kursi hakim yang jebol!!!" ahahahahhahahahaaa

Terimakasih.







Tentang KKN…



Saya, Puspa, Noe, Tiara, Dita, Qorin, Kirun, Romi, Osta… apa yang membuat kita sampe jauh-jauh nayri tempat ke Wonosobo yah? Sampai ketemu sama Pak Lurah yang baik banget. Mbak Tari. Dan Bu Carik yang nyentrik. Pada akhirnya kita terdampar di Bantul, di pondokan bekas rumah yang sudah kosong 5 tahun dengan segala kejadian serem di dalamnya. Srigading-waka-waka-e-e. KKN di saat piala dunia. Senang rasanya bisa mendapat teman-teman baru: Afi, Arin, Uti, Asa, Keysha, Sarla, Cinta, Sikil, Aryo, Azrul, Septince, Mike, Jojo, dan Indra yang cuek banget tidur di kamar belakang sendirian!! Banyak mengerti dari kalian yang mempunyai khas yang berbeda-beda. Dua bulan yang berat bagi saya yang dipercaya sebagai kormasit Sub Unit 3, tapi bahagia karena ada kalian di bagian cerita KKN saya.









Tentang gebbo dan gebo yang pada akhirnya ada Bum-bum untuk saya…




gebbo

Sangat sekilas, tapi terimakasih untuk Samgar dan Samwel atas dua anggora putih jantan layaknya kalian berdua dengan nama Gebo dan Gebbo-‘b’-nya 2. Itu pertama kali gue punya kucing angora. Walau akhirnya penuh dengan air mata, tapi gue banyak belajar dari peristiwa kemaren. Gue belajar kalau apapun yang kita miliki sekalipun kita sayaaaang banget, itu semua hanya titipan Tuhan. Kita harus ikhlas ketika Tuhan ingin mengambilnya dengan banyak cara (pengambilan salah satunya). Gue memang kehilangan Gebbo, tapi sekarang gue punya Bum-bum yang jauh lebih lincah dan energetic!!


Makasih yaaa Samgaaaar kingkooong dan Samweeellaaaa… ternyata bener ya, kalau kita ikhlas, Tuhan bakal ngeganti yang jauh lebih baik!! Maksih atas jalan-jalan ke Semarangnya, dan makasih atas saran kalian untuk nyetir mundur atau pake kaki… nyeeaaaahhh! Ahahahahaa…




Tentang kiriman hadiah ulang tahun yang menyenangkan…


Ulangtahun 5/8/10 di pondokan KKN... dapet kiriman dari kakak cowok gue,,, bersama mas gigih, mas hernu, mba dewi, Prety dan siapa lagi ya,,, rada lupa... hehehehe... makasiiih....


Dapet kue kesukaan juga dari Tiara, Noe n Puspaaa... senaaaaang!!

Makasih buat foto landscape dan novelnya kiriman teman di Jakarta. Itu hadiah ulang tahun gue yang paling berkesan. Makasih udah mau ngeladenin sms curcol gue selama KKN. Dan sms balesan lo sering ngebuat perasaan gue jauh lebih baik. Terakhir, terimakasih atas kejujuran lo yang sederhana.
Dua jam di pesta pernikahan kakak gue ternyata“ngaruh” banget ya! Seneng punya teman dan bisa kenal sosok kaya lo. Semangat motretnya ya!! Gue yakin lo bakal jadi fotografer dan jurnalis yang oke!! Asal jangan ngebolos kuliah terus ya…!! Semangat!!


Tentang meletusnya Merapi…

Walau saya ada di Kupang saat itu, tapi… saya pikir saya sedang hidup dalam waktu yang akan tercatat sebagai sejarah di masa yang akan datang. Setidaknya saya sempat melihat Yogyakarta tertutup abu sulfur. Pekat. Dan berkat kesotoyan Ijan, saya bisa naik ke puncak merapi melihat langsung kondisi desa yang luluh-lantah pasca meletusnya Merapi. Hmmm…



Tentang Buku Sejarah 65 Tahun FH UGM…




Anugrah banget buat gue yang bisa jadi bagian Tim Peneliti dan Penulis buku ini bersama kalian—yang harus digarisbawahi—bersama kalian. Senangnya punya adek-adek yang unyu-unyu kaya kalian (Lia, Eel, Ijan, Cula, Tyas, Ham2, Alvin). Senang punya partner yang hebat kaya Romi, Puspa, Kirun, Reifa.

Senangnya punya kesempatan melanglangbuana di Jakarta dan bertemu dengan Ganjar Pranowo yang ganteeeeeng banget



dan Putu Wijaya yang bijak banget. Plus, Ratna SP yang bikin Cula ngpot ke belakang... hahahaha




Makasiiiih banget sudah mau jadi bagian sejarah hidup gue untuk pertama kalinya makan kerak telor!!



Gagap-gagapan di perpustakaan nasional.




Nyasar di Busway.








Makasih banget buat tante dan Om (Orang Tua Lia) yang sabaaaar dan bersedia menerima saya di rumahnya yang superduper nyamaaan. Makasih banget untuk kebersamaan kita semua menyambut tahun 2011. Makasih buat Ijan yang mau ujan-ujan ngiringin gue pulang karena lampu depan gue mati. Makasih buat semua yang pernah terbagi di antara kita… Makan-makan, nonton Indonesia vs Malaysia, Aaaaaahhhh… senaaaangnyaaaah, tapi kenapa gue jadi rada sedih ya?!! (^_^.)


Haaahh… ga kerasa udah tanggal 4 January aja sekarang… Menulis memang kegiatan yang ampuh untuk melahap waktu.

Siap menyambut hari di tahun 2011. Besok dan seterusnya. Semoga di tahun 2011, akan lebih banyak cerita indah untuk saya dan kita semua!! Amiiiin!! Dan semoga di awal 2011, saya bisa mendapatkan S.H.-saya!! Ammmiiiiiiiin!!


Untuk Allah yang baik, terimakasih atas semua cerita dan takdir indah ini. Terus peluk hati hamba dalam hangat cinta-Mu. Jadikan 2011 ini menjadi tahun yang mengubah hamba menjadi semakin baik. Amin.

Semoga 2011 menjadi tahun yang Indah!!

January, 4. 2011, Yogyakarta. Pukul 00.20

Annisa Rahmah
21 Tahun di 2011

No comments:

Post a Comment