Monday, October 31, 2011

Adele - Lovesong

KOREA

Jigeum mannareo gamnida (I'm Going to Meet Her Now) 지금 만나러 갑니다 - Kim Bum


Friday, October 14, 2011

Meraba Kata "CINTA"




Tulisan ini saya dedikasikan untuk dua sahabat saya yang sangat ingin namanya disebut di dalam blog saya : Tutut Dwi Putranti a.k.a Tutuy; dan Fitria Noer Azizah a.k.a Ciro. Atas pertemuan yang aneh sore ini, atas kebimbangan yang hadir dalam mengartikan 'cinta' yang terlalu dirumitkan.


Aku tidak mempunyai kata yang bisa melayangkan sebuah makna akan sebuah kata yang kau tanya...
Aku tidak mempunyai cukup waktu untuk membagi rasa atas sebuah perasaan yang kau rasa...
Aku tidak mempunyai cukup keyakinan bahwa aku akan mendefinisikan satu kata "rasa" itu dengan tepat

Tapi aku cukup mempunyai keyakinan bahwa aku memilikinya.


dan akan kuusahakan agar jariku meraba kata untuk mejelaskan apa itu CINTA.



Pernahkah kau menyadari bahwa di dunia ini ada sepasang malaikat yang sangat mencintai mu. Malaikat yang selalu tersenyum ketika melihat mu tersenyum bahagia, dan menangis saat kau merenung dalam kesedihan?
Saat kau lahir di dunia, maka tanpa ia bertanya tentang apa yang akan kau berikan kelak kepadanya, ia mengasihimu dengan tulus cintanya.

Mereka berusaha sekuat tenaga memenuhi apa yang kau butuhkan,
Mereka berusaha sekuat tenaga untuk meletakan kebanggan di atas hidupmu dengan penuh keyakinan,
Mereka berusaha sekuat tenaga (bahkan) untuk menyamankan mu dengan dirimu sendiri untuk melahirkan kepercayaan.

Mereka begitu bukan karena suatu tujuan...

Mereka begitu karena suatu alasan...

dan alasan itu CINTA.


Rentang waktu yang berjalan, kau akan menemukan sosok lain yang berjalan beriringan dengan diri mu...
sosok yang membagi mimpi dan sedihnya kepada mu...
sosok yang menepuk pundak mu untuk menguatkan kala ragu mengganggu

Sosok itu kau sebut dengan sahabat.

Mereka akan berjalan menemani mu,
merangkul saat kakimu terasa goyah akan lelah,
dan menarik lengan mu saat langkah mu bimbang dan kepercayaan terbelah.

Mereka menemani mu dalam suka dan duka...
Mereka membagi tawa dan canda,,,

Kau dan sosok itu akan saling mengajarkan CINTA.



Kemudian, kau akan menemukan seseorang yang tersenyum hanya untuk dirimu
Seseorang yang hanya diciptakan SATU untuk menemani sisa hidupmu

Dia yang telah diajarkan CINTA oleh malaikatnya untuk mencintaimu

Dia yang telah mengenal CINTA untuk ia kenalkan pada dirimu.

Dia yang telah diciptakan dengan CINTA-Nya untuk memeberimu cinta.

Lalu ketika pada akhir perabaan kata ini kau bertanya; lantas apa itu Cinta?

Mungkin aku hanya bisa menjawab; Cinta adalah rasa tanpa ragu untuk saling melindungi, menyayangi, mengasihi tanpa tujuan, namun dengan satu alasan yang pasti: CINTA.


*Note: Cinta bukan mainan yang bisa dijadikan untuk pelarian sepi. Cinta itu tentang memahami. Cinta itu tentang berbagi. Cinta itu tentang saling mempercayai. Cinta itu selayaknya sejati; tanpa pamrih; dan tak terbagi.

Thursday, October 13, 2011

Priscilla Ahn - Dream



I was a little girl alone in my little world who dreamed of a little home for me.
I played pretend between the trees, and fed my houseguests bark and leaves, and laughed in my pretty bed of green.

I had a dream
That I could fly from the highest swing.
I had a dream.

Long walks in the dark through woods grown behind the park, I asked God who I'm supposed to be.
The stars smiled down on me, God answered in silent reverie. I said a prayer and fell asleep.

I had a dream
That I could fly from the highest tree.
I had a dream.

Now I'm old and feeling grey. I don't know what's left to say about this life I'm willing to leave.
I lived it full and I lived it well, there's many tales I've lived to tell. I'm ready now, I'm ready now, I'm ready now to fly from the highest wing.

I had a dream

Monday, October 10, 2011

VISUALISASI MIMPI

Manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan.
Semacam petuah, atau mungkin sebuah hukum yang harus kita pahami.


Sebuah nasihat yang membantu kita menghapus kecewa ketika kita dititik "gagal".

Malam ini saya mengingat-ingat kembali apa yang telah Tuhan tentukan atas hidup saya-- hidup yang tak pernah saya rencanakan dengan baik.

Teman-teman dekat saya paham tentang ini; tentang saya yang tidak pernah terlalu memiliki ambisi akan suatu hal apapun. Saya yang terlalu pasrah. Saya yang terlalu mengikuti apa keputusan Tuhan nantinya.

Tapi tidak untuk saat ini. Kedewasaan dan menuanya umurlah yang mengaharuskan saya untuk mulai merencanakan apa yang saya ingin wujudkan, dapatkan dan rasakan di kehidupan saya mendatang. Saya, dan kalian semua tentunya, sudah seharusnya memiliki mimpi dengan alur yang jelas agar Tuhan tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan.

saat menulis ini, umur saya telah 22 Tahun 2 Bulan 5 Hari. Dan saya mempunyai mimpi yang ingin saya bagi:



Keinginan saya yang terbesar saat kuliah di Fakultas Hukum UGM adalah memiliki buku sendiri... saya selalu berharap akan ada penerbit yang mau berbaik hati untuk membukukan blog saya,,, tapi ternyata penerbit itu tak kunjung datang,,,

Tapi,,, tidak ada penerbit bukan berarti saya enggak bisa punya buku sendiri kan?! akhirnya saya membukukan catatan mata kuliah konsentrasi saya,,, saya cetak covernya sendiri,,, dan walaupun diterbitkan sendiri,,, tapi udah banyak tuh yang minjem dan fotocopy,,,
Walau belum bisa nerbitin buku sendri, tapi tulisan kita bisa bermanfaat buat orang lain, kebahagiaannya sama kok!!

Hei... pada akhirnya doa saya didengar,,,!! walau bukan buku sendiri, tapi saya diberi kesempatan oleh kampus untuk menyusun buku sejarah 65 Tahun Fakultas HUkum UGM... Yes!! That's my first book... BANGGA!! HAhahaha

Semoga suatu sata nanti tulisan saya bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang lagi! AMin.





Suatu saat nanti,,, secepatnya,,, saya ingin logo di atas terpampang di baju-baju yang dikenakan orang banyak. Menyenangkan bisa bermafaat bagi orang banyak,,, untuk itu, saat ini saya dengan modal "mari mencoba" memberanikan diri untuk membuat online butik CUSTOMIZE [ silahkan klik link annisa-amorfia.blogspot.com ] yang memungkinkan semua orang untuk memesan baju impian mereka. Satu setengah bulan sudah bisnis ini berjalan. Kebanyakan memesan karena memiliki ukuran badan yang sulit mencari ukuran baju yang pas. Ada yang memiliki badan terlalu kecil, ada yang terlalu besar,,, dan syukurlah saya dan partner kerja saya [@gitragitra ,twitter.] sudah menghasilkan hampir dua puluh pesanan. :)
Bahagia banget kalau konsumen bilang "Wow,, bajunya pas banget di aku"

Sudah seharusnya semua orang bisa merasa nyaman dengan dirinya kan? tanpa harus terbentur dengan ukuran tubuh...



Mimpi saya yang lainnya; secepatnya ketika bisnis ini berkembang dan maju saya ingin memiliki website yang memungkinkan wanita--siapapun--dapat saling berbagi tentang apa saja yang membuat para wanita menjadi nyaman dengan dirinya. Tentang fashion, sosial, kehidupan sehari-hari, apapun itu,,, Karena saya wanita, saya tahu wanita sangat suka berbagi, apapun itu bahkan gossip sekalipun ;p





Saya selalu percaya, dengan memvisualisasikan mimpi kita, maka mimpi kita akan semakin cepat tesampaikan kepada Alam semesta. Saya suka menggambar, menghayal dan tentunya menulis. Jadi mungkin tulisan inilah yang menyatukan segala apa yang benar-benar saya inginkan melalui apa yang benar-benar saya sukai--menggambar, menghayal dan menulis.

Teman,, saat mimpi kita belum tercapai dalam sebuah usaha dan doa yang maksimal, bukan berarti Tuhan tidak mendengarkan doa dan harapan kita. Hanya saja Tuhan sedang mengajarkan kita bagaimana kita bisa terus bermimpi dalam segala cara yang bisa kita lakukan. Contohnya saya; saya lulus bulan Mei dan sampai sekarang belum dapet kerjaan... awalnya saya pikir semua perjuangan saya kuliah dengan nilai yang saya perjuangkan mati2an sia-sia... Mimpi saya untuk berpenghasilan 6.800.000/bulan tidak kesampaian... [note: angka 6,8 juta didapat begitu saja,,, hehehe...]



Tapi hey!! coba coba balik pemikiran saya... Tuhan belum memberikan pekerjaan "kantoran" kepada saya, tapi Tuhan memberikan banyak waktu luang bagi saya untuk mengerjakan mimpi saya yang lainnya. Membuat Online Butik. Dan pada akhirnya saya dan Kakak angkatan saya merintis online butik impian kita... online butik yang membantu mewujudkan baju impian pemesannya... sungguh mulia bukaaan? :D hahahaa

Tapi dari itu semua... Hal yang paling ingin saya wujudkan segera dan selamanya dalam hidup saya adalah membahagiakan dan membanggakan kedua malaikat yang ada dalam hidup saya.

Ibu dan Papah.


Siapapun yang membaca ini, tolong amini ya...

tertanda,

Annisa Rahmah



*semoga Tuhan juga membaca ini.

Tuesday, October 4, 2011

Dia yang Sendiri dan Memaki




Saya tahu sedikit tentang dirinya. Tentang hidupnya yang jauh berbeda dengan hidup yang saya jalani. Hidup saya yang penuh dengan manusia-manusia yang tersenyum. Hidup yang menyediakan bahu-bahu kuat ketika jiwa saya rapuh. Hidup yang hangat bahkan ketika saya menyendiri memilih sepi. Hidup yang penuh mimpi, harapan dan cinta yang terus tercukupi.
Tapi tidak dengan hidupnya.

Saya manusia yang mempercayai bahwa dengan berbagi kita akan tercukupi. Saya manusia yang mempercayai bahwa hidup adalah sebuah rencana indah yang lebih hebat dari sebuah mimpi. Bagi saya, hidup adalah tentang bagaimana kita bisa “menghidupi” orang lain. Cinta adalah bagaimana kita bisa mencintai orang lain. Harapan adalah ketika kita bisa mengisi harapan di kehidupan orang lain. Manusia yang bisa memanusiakan orang lain. Saya ingin berguna. Itu saja.

Seorang guru berpetuah kepada saya di waktu silam yang tak bisa saya jamah lagi dengan ingatan; sedikit dan sekecil apapun ilmu yang kamu punya, ketika kamu membagikannya maka kau menjadi manusia yang besar. Lagi, seorang sahabat saya bernasihat: Enggak perlu nunggu sukses ketika niat lo untuk berbagi Sa. Dengan apa yang lo punya saat ini, sebenarnya lo sangat bisa untuk berbagi. Dari kalimat-kalimat yang berbentuk ucap itulah saya menyadari bahwa hidup akan berarti ketika kita mau berbagi.

Suatu malam, ada setumpuk pemikiran yang ingin saya bagikan. Tentang kesetiaan. Kesetiaan seperti meloncat-locat di kepala saya minta untuk dijabarkan. Tak heran, ini efek dari sebuah tayangan televisi yang sedikit banyak mengenalkan pada diri saya tentang makna kesetiaan. Berkicaulan saya di sebuah media social. Saya tuliskan satu persatu pemahaman yang saya dapati tentang ketulusan. Bukan untuk menguliahi dan mengatakan saya yang paling mengerti tentang ketulusan, tapi tentang bagaimana saya membentuk sebuah pemahaman yang tidak pernah saya batasi untuk dikoreksi.

Dia yang sendiri dan memaki. Entah iri atau benci ia mulai memaki. Sudahlah, hati saya membatin. Dia hanya manusia sepi yang sendiri. Manusia yang selalu menempatkan hidupnya sebagai manusia yang tersakiti. Dia terlalu egois untuk menerima kenyataan bahwa tidak hanya dia yang memiliki kehidupan yang tidak terlalu indah. Banyak di luar sana! Bahkan banyak yang lebih tidak beruntung di luar sana bila dibandingkan dengan kehidupannya. Tapi dia terlalu nyaman dengan kehidupan sedih yang ia bangun sendiri. Ia terlalu nyaman dengan segala tuduhan-tuduhan ketidakadilan Tuhan terhadap hidupnya.

Dia. Dia adalah salah satu orang yang hadir untuk menceritakan kisah hidup yang tidak terlalu membahagiakan. Dia adalah salah satu orang yang mengucapkan iri atas kehidupan saya yang menurutnya hampir sempurna. Dia cukup membuat saya paham bahwa Tuhan menulis takdir manusia tidak sekedar hitam-putih, sedih-bahagia, atau salah-benar. Untuk saya sendiri, selalu ada kekaguman yang hadir dalam hati saya ketika mendengar kisahnya. Kisah tentang sebuah kehilangan, keterasingan dan kesepian. Saya ingin hadir untuk menjadi seseorang yang mengatakan kepadanya: Tuhan memberikan itu semua untuk membuktikan kepada semua orang bahwa kamu manusia yang kuat dan hebat!! Dan telah saya ucapkan itu kepadanya.

Namun dia menjawab: Tidak.

Saya diam ketika dia menjawab, Tidak.

Tidak, saya tidak perlu menjadi orang yang hebat ataupun kuat untuk tidak merasakan semua kesedihan ini. Ini bukan tentang saya, ini tentang Tuhan saya yang melupakan saya. lalu untuk apa saya mengingatNya. Saya tidak perlu menjadi hebat kalau pada akhirnya saya harus merasakan kehilangan atas orang yang sangat saya cintai dalam hidup saya. Saya tidak perlu menjadi kuat ketika pada akhirnya saya harus merasakan bagaimana sakitnya diasingkan.
Di mata saya kamu hebat, karena kamu mempunya kehidupan yang nyaris sempurna. Ini bukan tentang saya, ini benar-benar tentang Tuhan yang melupakan saya. jelasnya.

Awalnya saya mencoba memahami tentang rasa “dilupakan Tuhan” seperti apa yang ia ungkapkan. Tapi setiap waktu dan kesempatan yang saya miliki, saya mencoba mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah melupakan dia, keluarganya ataupun siapapun. Ini bukan tentang Tuhan yang melupakan, tapi ini tentang Tuhan dan rencanaNya. Ia tidak pernah mau mengerti.

Setiap saat dia selalu menyalahkan Tuhan. Setiap sedikit sepi, ia besarkan dengan segala sepi yang ia akumulasikan sendiri. Setiap rintangan kecil langsung ia merasa kerdil. Dan selalu saya ingatkan, itu bukan cara yang cukup bijak dalam menjalani kehidupan. Tapi dia memilih untuk terus menyalahkan.

Bisakah saya mengatakan “muak”?
Sampai kapan ia menyalahkan Tuhan saat ada cobaan dan kemudian melupakan saat ia mendapat kesenangan? Sampai kapan ia memilih untuk menjadi manusia pencibir dan merasa bahwa dialah satu-satunya penderita di dunia ini?
Saya tidak tahu teori ini benar-benar mutlak terjadi atau tidak dalam kehidupan, tapi saya percaya bahwa dunia adalah tentang apa yang ada di dalam pikiran kita. Hai kawan, cobalah mengerti itu.
Sampai kapan kau menyangsikan akan keadilan Tuhan ketika kau tidak cukup bijak mendefinisikan keadilan itu? Sampai kapan kau merasa yang tersakiti dan merasa teraniaya dengan (yang sesungguhnya) pikiran sendiri?

Ayolah,,, mari sama-sama untuk mulai bersahabat dengan kehidupan. Perjuangkan apa yang kita inginkan dan syukuri apapun yang akhirnya kita dapatkan. Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Begitu juga dengan perjuangannya dalam melawan kesendirian, kehilangan dan keterasingan. Jangan sampai kata “picik” benar-benar tersemat dalam dirimu. Tuhan itu Maha Adil. Setidaknya itu yang ku yakini dari dulu hingga saat ini. Dan mungkin itulah yang membuat hidupku tampak nyaris sempurna di matanya.