Friday, February 11, 2011

CINTA TIDAK SEKEDAR : I Love You




Note yang seharusnya sudah saya bikin 2 minggu yang lalu.

Note tentang sebuah penjelasan status twitter saya.

Note ini tentang "haruskah kita mengungkapkan perasaan (cinta) kita?".

Note tentang rangkuman obrolan bersama Ka Riki saat nunggu DPS saya

Note tentang obrolan saya dengan teman-teman (Teti, Eka dll) atas pertanyaan Gepeng.

Maka, Note ini tentang...






Menyinggung sedikit tentang emansipasi. Sepertinya menggeser semua pemikiran kedudukan perempuan dengan laki-laki di segala aspek. Tapi tidak menurut saya.

Tentang hal yang kemudian muncul lewat iklan ice cream dengan mengusung tagline "Tunjukanlah Rasa Cintamu" mendoktrin penontonnya untuk bisa jujur dengan perasaan sukanya dengan seseorang yang dikagumi dengan "Menyatakan Cinta".

Perempuan dan laki-laki, siapapun yang menyatakan perasaannya terlebih dahulu, bukan masalah.

Ya. itulah pemikiran liar yang saya tangkap di sekitar saya...

dan saya punya pemikiran lain tanpa menyalahkan pemikiran yang sudah terbentuk secara dominan sebelumnya.


"Tunjukanlah Rasa Cintamu", tagline yang sederhana dan cute menurut saya. Menunjukan tentang hal positif yang kita rasakan. Mengagumi seseorang dengan berbagai alasan atau bahkan tanpa alasan--memang bukan lagi kelas logika, tapi perasaan.




Bagi saya, "menunjukan" tidak selalu berarti "menyatakan". Menunjukan jauh lebih luas karena mencakup verbal dan non verbal, sedangkan menyatakan hanya dalam tataran verbal. Menunjukan cinta jauh lebih anggun ketika diungkapkan dan ditunjukan dalam sebuah tindakan. Tunjukanlah rasa cinta dengan: Melindungi, Memahami, Memberi, Menasihati, Memperhatikan, Menopang, Mengerti dan pada akhirnya Mengungkapkan dengan kata.

Jauh... Jauh... Jauh lebih anggun menurut saya.

Cinta itu perasaan. Sesuatu yang abstrak, tidak konkrit, namun semua orang bisa merasakannya, dan percaya dengan perasaan CINTA itu sendiri. Luarbiasa! Bahkan seorang atheispun percaya dengan Cinta. Cinta bisa lebih eksis daripada Tuhan ternyata.

Seseorang percaya bahwa cinta adalah sesuatu yang hadir dari sebuah ketulusan,

sedangkan yang lain merasakan cinta sebagai sesuatu yang mudah datang dan pergi.

Dua pemikiran yang berbeda inilah yang pada akhirnya melahirkan sebuah "perlakuan" yang berbeda dalam menyambut "cinta".

Saya penganut pernyataan pertama.

Cinta itu hadir dari sebuah ketulusan. Ketulusan itu sangat dekat dengan keikhlasan dan kesabaran. Sedangkan untuk bisa ikhlas dan sabar bukan hal yang mudah bagi saya. Beljar ikhlas dan belajar sabar salah satu pelajaran yang sulit dan butuh pengorbanan. Karenanyalah, ketika saya mencintai seseorang, entah itu keluarga, sahabat guru, bahkan binatang peliharaan, maka perasaan itu benarlah hadir dari sebuah kedalaman hati dan perasaan untuk bisa Melindungi, Memahami, Memberi, Menasihati, Memperhatikan, Menopang, Mengerti mereka. Saya siap berkorban untuk mereka yang saya cintai. Saya mungkin jarang atau bahkan tidak pernah mengatakan "saya sayang kalian" lewat kata-kata secara langsung, tapi semoga mereka bisa merasakan rasa cinta saya seperti saya yang merasa dicintai oleh mereka.

Dalam konteks mencintai pasangan, pantaskah perempuan yang memperjuangkan laki-laki? mungkin jawaban kalian bisa "iya" ataupun "tidak" lagi-lagi kembali bagaimana kita memaknai cinta itu sendiri. Bagi saya sendiri, sebuah pernyataan tidak terlalu penting, menurut saya cinta itu lebih pantas untuk diperjuangkan--tidak sekedar diungkapkan dengan kata-kata. Dan bagi saya seorang perempuan jauh lebih pantas diperjuangkan daripada memperjuangkan.




Tanya saja pada para perempuan: Apakah kalian ingin diperjuangkan atau memperjuangkan?, sejauh ini belum menemukan perempuan yang menjawab memperjuangkan.
. Perempuan ingin diperjuangkan kebanyakan.
Dan Hey Ladies!! kalian pantas diperjuangkan!!



Lantas Laki-laki: apakah kalian tidak malu diperjuangkan oleh seorang perempuan?
jadi pesan saya: segeralah berjuang untuk perempuan yang kalian cintai. Perempuan itu memiliki sensitivitas yang tidak pernah kalian tahu. Tanpa bicara, mereka tahu siapa yang benar-benar mencintai mereka.

Walau beberapa dari mereka pura-pura tidak tahu, sesungguhnya mereka menunggu... (*Ups!) :)

It’s not hard to find someone who tell you that they love you. It’s hard to find someone that actually means it

No comments:

Post a Comment