Saturday, January 29, 2011

CINTA diantara ILMU SOSIAL DAN KIMIA








Saya?

Tentu saja 100% anak sosial. Dimulai dari kelas XI di mana saya harus lompat pager untuk beli matrai yang akan dibubuhi dalam surat pernyataan "alih jurusan" dari ILMU ALAM menjadi ILMU SOSIAL.

Hampir enam tahun yang lalu saya menerima raport kedua saya di SMA. Pada Kolom paling bawah tertulis dengan tinta cina tebal: LULUS ILMU ALAM.

Sampai sini saya terlihat pintar ya?

Ah tidak Juga.






Rata-rata ilmu Eksak saya hanya 7.4 di mana batas minimalnya 7.00

Sedangkan rata-rata ILMU SOSIAL saya 8,... di mana batas minimalnya... yang penting: "naik kelas".

Lalu saya kuliah di Fakultas Hukum UGM, yang SUDAH PASTI belajar ILMU SOSIAL (lagi).

"Saya sangat Sosial" Mmmm... tampaknya agak narsis ya? baiklah saya ganti menjadi

"Saya sangat TIDAK ILMU ALAM karena saya anak ILMU SOSIAL".

Entah ya... malam ini ingin menulis tentang kejadian bodoh zaman SMA dulu...

Kebodohan karena sebuah perasaan yang... orang bilang sih "cinta" tapi... terserahlah.




Kata temen saya, "tipe" saya itu paraaaah banget. Kalau saya ngaku dan bilang kalau lagi suka sama cowok si X atau Y, pasti tanggapan awal mereka:

1. WHAAAAT?? Waaaahh mata lo minus ya Sa?

2. Aaaaaa Nisaaaaa... Enggak dia juga kaliiii... ga ada yang lain?

3. Wah Sa? Gue rasa sanse of COWOK GANTENG lo itu paraaaah!

4. Dia? yakin lo suka dia? Hhhh... terserah lo deh Sa,,, bingung gue mau bilang apa.


Ahahahahaa... yup... itulah respon teman-teman saya dengan sosok laki-laki yang saya suka. Tidak ada kecendrungan tipe; saya bisa saja sangat kagum dengan sosok cupu tapi pinter, atau sosok slenge-an, atau sosok yang sangat rapi, atau sosok yang (bahkan) sangat menyebalkan dikalangan teman-teman saya. Entah, ketika saya suka, ya sudah... yang saya tahu "saya suka dia".




Tapi... kebodohan saya yang belum bisa saya atasi sampai sekarang adalah : Saya paling enggak bisa ngobrol sama cowok yang saya suka. Bukan tanpa alasan, karena yang sudah-sudah, selalu saja saya melakukan kebodohan ketika berada di dekat cowok yang saya suka. Contohnya? banyaaaaak!!! mau tau?

1. Saya pernah nabrak tiang gawang bola pas sedang olahraga gara-gara mata saya seliweran ngeliat sosok yang saya suka keluar dari kelasnya. Niatnya ingin terlihat anggun seperti di kiomik-komik Jepang di mana si cewek dengan anggunnya berlari mengelilingi lapangan. Kenyataannya? 180 DERAJAT BERBEDA, lebih tepat adegan THE FUNIEST VIDIO!! Dan si dia bersama SELURUH ANAK DI LAPANGAN, tertawa untuk saya. Terimakasih lhooo...!!


2. Saya pernah "terjungkal" mendarat dengan kepala saat duduk di pos satpam sekolah; hanya gara-gara syok melihat sosok yang saya suka masuk lewat gerbang sekolah. Tidak ada korban luka di sini, hanya saja,,, teriakan teman saya yang syok melihat temannya tiba-tiba terbalik, sukses mencuri perhatian sang gebetan dan pada detik itu juga dia menjadi saksi mendaratnya kepala saya di lantai pos satpam. GREAT!!

3. Saya pikir semua cowok menginginkan sosok pacar yang feminim, berbudi pekerti luhur, tau caranya bersikap, bukan caranya bersembunyi (seperti yang saya lakukan). Di suatu siang jam istirahat, saya berniat untuk ngerjain teman saya yang sering lewat di depan mading sekolah. Yup!! Saya sembunyi di baliknya,,, melihat kondisi dari balik papan. dan HAP!! dari bawah say tarik kakinya seperti adegan sadako... daaaannn... BETAPA TERKEJUTNYA SAYA ketika melihat dan sadar bahwa yang saya tangkap dan tarik kakinya itu bukan teman saya. Taaaapi... teman si cowok pujaan... jelas!ini menurunkan harkat dna martabat saya di depan si "dia" yang ngakak ngeliat dua orang saling kaget... OOOOoooough!!


4. BE YOUR SELF di depan cowok yang kita sukai itu enggak gampang lhooo... niatnya sih... "OKe I'll be ME!!" tapi prakteknya... jaaaauuuuuhh!! entah kenapa, saat radar ini menangkap keberadaan cowok yang sedang kita sukai,, kaki yang biasanya jalan gak pake aturan tiba-tiba tertata rapi dengan LINE WALK-nya... Muka yang biasanya awut0awutan tiba-tiba terseting so cool dan sok anggun gitu... Tapi... sayangnya takdir (saya) tidak bisa terseting lebih baik... Di titik saya berpapasan dengan si dia, saya harus lebih dulu "berpelukan dan beradu jidat" dengan lemari kaca yang ada di depan saya. Okeee... yang saya tahu, jidat saya panas dan kaki saya sukses melarikan diri saya dengan TIDAK MEMBAWA SERTA rasa malu saya. Hhhhh...






5. Banyak hal yang saya lakukan untuk mempermalukan diri saya di depan "dia, dia, dia" yang pernah saya sukai; mulai dari kepeleset dan nyungsep di depan mejanya, tertangkap tangan manjat tembok, Ketauan ketiduran di kolong meja bersama makanan di tangan, Nangis di perpustakaan gara-gara terharu baca buku biografi alumni, atau mungkin, loncat-loncat di lorong rak karena enggak nyampe ngambil buku di rak paling atas dan... aaaahh... kok sedih ya jadinya...

INTINYA: UNTUK PERMASALAHAN YANG SATU INI: 100% K.A.C.A.U

Dalam mengambil keputusan pun, saya sangat "TIDAK BERPRIKEMANUSIAAN" setidaknya itu yang dikatakan teman saya...

Lain lagi istilah senior saya yang mengatakan kalau SAYA ADALAH ORANG YANG MENERAPKAN ILMU KIMIA DALAM HAL MEMBANGUN HUBUNGAN (khusus hubungan laki-laki dan perempuan)

Kenapa Ilmu Kimia?

Karena menurut senior saya yang memang sudah sangat senior di bidang percintaan itu menilai bahwa saya:

1. Menyukai sesuatu karena "YANG SAYA TAHU SAYA SUKA KAMU" itu saja.

2. Memutuskan hubungan karena "UNTUK APA DILANJUTKAN? KALAU MEMANG TIDAK NYAMAN" titik.
(tidak seperti orang dengan karakter ILMU SOSIAL yang akan lebih memilih "mencoba" dan memikirkan hal-hal lain sebagai pertimbangan.)

3. Kepekaan menangkap sinyal "PDKT" seorang laki-laki dalam taraf "PARAH SEKALI" nyaris "TIDAK PEKA"

dari tiga kecendrungan di atas maka senior saya menyimpulkan:

"KAMU HANYA AKAN MENYUKAI COWOK YANG MEMBUAT (istilahnya) KAMU KESETRUM

Sangat mungkin kamu menemukan jodoh kamu di tempat-tempat yang tidak terduga. "


tapi di antar kesimpulan itu, yang mebuat saya agak tenang saat senior saya berkata

"Tapi menjadi seperti itu enggak salah Dek. It's you. Dan akan ada seseorang yang bisa menerima kamu seperti itu. menerima kamu sebagai kamu"
sambil masang tampang bijak.





Legaaa,,, sebenarnya, saya sangat nyaman dengan kondisi dan "status"-sendiri saya. Saya punya banyak teman yang BENAR-BENAR TEMAN.

Punya keluarga yang CARE.

Intinya, kebutuhan saya akan CINTA itu tercukupi, bahkan berlebih.

Tapi yang bikin BETE kalau ada pertanyaan dengan maksud berbeda, nada bicara berbeda yang sebenernya topiknya sama:

1. Memangnya cowok macam apa yang kau cari ha Nis?
(*seolah-olah saya yang terlalu pemilih)

2. STMJ --> smester tujuh masih jomblo??? ahahhahaaa!! (T.T)
(oke, sekarang STMD, D=8, seolah-olah sangat tidak layak)

3. Jomblo? aaah yang bener...!
(nada sedikit mengangkat, tapi... tetep aja..)

But, actually I'M OKAY lhoo and feeling sooo FINE...

Saya suka banget quote" di bawah ini:

Girls, always remember: You are smart enough and beautiful enough to never be taken for granted and to never be anyone's second best.



I’m not waiting for the one who makes me take a second look, but for the one who makes me never want to look away in the first place.



Yups..

I've built a wall; not to block anyone out, but to see who loves me enough to climb over.



singkatnya: LOVE ME IF YOU DARE --> love this!!





I will someday find my prince, but my daddy will always be the king ♥ --> ehehhee

No comments:

Post a Comment