Thursday, March 10, 2011

pelajaran hari ini


10-03-2011

Kamis,

Hari yang special untuk sahabat saya: Puspaningtyas Panglipurjati, karena pada hari ini ia sah secara materil menjadi seorang sarjana hukum dengan sidang skripsinya yang setebal 200 sekian. Selamat sahabat!!

Hari inipun special bagi saya. Atas sebuah hal yang di luar dugaan, entah itu yang positif maupun negative. Singkatnya, saya belajar banyak hari ini.

Pada akhirnya saya mengingat ucapan sahabat saya Audi yang berkata,

“Nisa, apa sih yang lo takutin dari seorang DPS lo? Lo punya Allah Sa!! Dia yang berkehendak atas hidup lo, bahkan DPS lo. Nisa sayang, lo enggak boleh takut dengan apapun kecuali sama Allah dan takut untuk menyakiti kedua orang tua lo, di luar dua hal itu, lo only have to be brave to face it!! Kalau lo takut semata karena DPS lo galak, maka lo harus ingat ini Sa: Allah itu Maha pembolak-balik hati manusia bahkan hati seorang professor. Asal lo tulus Sa untuk belajar dengan beliau dan berusaha sekuat tenaga, dan pasrah kepada Allah, insyaAllah lo bisa!!”

Dan hari ini, itu semua terbukti. atas segala air mata; proses terjatuh dan mencoba untuk kembali bangun dan terjatuh lebih keras lagi; akhirnya saya tersenyum.

Hari ini saya punya janji jam 09.00 pagi untuk bimbingan skripsi saya yang bahkan saya tidak tahu kapan akan rampung. Jam tangan sudah menunjukan pukul 9.30, dan DPS saya belum tampak. Padahal mobilnya sudah terparkir di depan fakultas. Dan 09.45 menit akhirnya DPS saya datang. Syukurnya, tidak ada gerombolan S2 rese yang suka nyelak!! Dan sayapun masuk ke ruang guru besar mengikutI DPS saya. bimbingan hari itu lebih santai, lebih banyak senyum, lebih banyak bercerita satu sama lain, dan sampai satu momen tersenyum sambil berbisik dalam hati: akhirnya Prof “melihat” kalau saya ada. Terimakasih Tuhan.

Sudah 2 bulan saya dalam masa bimbingan. Saya berharap hari ini saya bisa melangkah ke BAB III, namun kenyataannya, masih banyak yang harus saya revisi di BAB II saya. “kamu kutip nash nya, lalu kamu analisis bagian mana pembaca bisa tahu bahwa asas-asas itu ada dalam nash itu” zzziiiiiing!! Analisis asas? Wew!! Tapi entah kenapa, perasaan saya sperti berkata: OKE!! I WILL!!

Dan bimbinganpun di sudahi di pertengahan BAB II dengan penuh revisi sana-sini. Bimbingan selesai. Namun kali ini tidak seperti biasanya, ada ruang waktu antara saya dan DPS saya (yang menjadi alasan jatuh bangunnya saya selama 2 bulan ini) pada akhirnya, kami berbincang. Dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

DPS : Nisa, daripada kamu sms, ini ibu kasih jadwal ibu…
Saya : *Bengong sejenak* eh iya Prof, maaf ya Prof kalau menggangu…
Dan beliau mulai mendiktekannya jadwalnya dari senin hingga kamis.
DPS : Nisa, terimakasih ya atas obat dan madunya…
Saya : *bengong lagi* … Eh… Prof kok tahu Prof kalau itu dari saya… (FYI: saya nitipin madu dan permen herbal ke sekertarisnya tanpa menyebut nama dll)
DPS : Ya tahulaaah!! Kamu itu… *dengan wajah: apa-sih-yang-saya-enggak-tahu*
Tapi,, tanpa ingin mengecewakan kamu, ibu enggak bisa minum madu yang kamu kasih Karena ibu harus mengurangi yang manis-manis. Tapi ibu berterimakasih.
Saya : Yah Prof… maaf ya Prof… Nisa enggak tahu… tapi Prof, besok lagi, kalau tenggorokan Prof gatel atau sakit atau batuk kaya kemarin, jangan makan permen *piiiip_sensor merek*
DPS : kenapa emang?
Saya : Prof, itu malah membuat Prof tambah batuk…
DPS : Masa sih? Ahahahaaa (dan DPS saya tertawa di hadapan saya UNTUK PERTAMA KALINYA  percayalah, kali ini saya ga lebaiy, God, is it real? cubit-cubit paha)
Saya : Oiya Prof, sebenarnya Nisa yang mau terimakasih sama Prof karena walaupun Prof sudah pension S1 tapi Prof masih bersedia membimbing Nisa.
DPS : Ah kamu itu…
Saya : Saya janji do the best Prof!!

Dan saya pamit, beranjak dari kursi, lalu tiba-tiba DPS saya memanggil nama saya sebelum saya keluar dari ruangan, “Nisa… kamu jangan kesel kalau ibu nyuruh kamu revisi sana-sini, ibu hanya berharap semoga skripsi kamu menjadi hasil karya terbaik kamu”.

Zzzzzzzzzzzzzzziiiiiiiiiiiiiiiiiiing !!! SUMPAAAAH… GUE ENGGAK SALAH DENGER NIH???!!! DPS gue yang biasanya ngebuat gue mati kutu bahkan menangis beberapa kali karena nada tinggi dan beberapa bentakannya, dan sekarang… dan untuk beberapa detik saya diam mematung sambil mengucap pelan: InsyaAllah Prof, doakan saya.

Di, lo bener. Allah sudah membalikan hatinya untuk saya.

Oke. Dan itu berhasil membuat saya tersenyum sepanjang hari.

Pulangnya, saya harus mengisi tinta printer, beli tiket, dan segala hal keperluan pribadi, sendirian.

Sesuatu yang buruk “sebut-saja-musibah” menimpa saya. saat itu saya sedang bersama “sebut saja teman baru saya yang bernama ‘teman’”. Musibah itu membuat saya terdiam sejenak dan… tiba-tiba suara teman saya memecahkan kediaman saya.

Teman : Kenapa?
Saya : Kenapa sih, bahkan untuk satu hari aja gue enggak dizinin untuk bisa merasakan benar-benar senang?
Teman : Terus? Mau nyalahin siapa? Tuhan?
Saya : *diam*
Teman : Tuhan enggak akan memberikan sesuatu hal yang tidak dibutuhkan umatnya Sa! Bahkan ketika umatnya melupakan Dia, Dia tidak pernah lupa memberikan udara, mendetakan jantung mereka.
Saya : enggak sejauh itu juga bahasannya…
Teman : So? Kenapa? Nyesel kalau ini semua terjadi?
Saya : YAIYALAH!
Teman : Lo bisa apa dari penyesalan lo? Mengembalikan ini semua kebentuk semula? Gitu?
Saya : ya enggak!! Tapi setidaknya… (saya kehilangan kata, dan tiba-tiba langsung terpotong,)
Teman : Move on Sa!! Lo enggak akan mendapatkan apa-apa dari penyesalan lo. Semua yang terjadi di hidup lo itu, baik atau buruk bukan untuk disesali, tapi dipelajari!! Okey lo buat kesalahan kali ini, belajar dari kesalahan lo hari ini. Apa yang seharusnya dan tidak seharusnya lo lakuin agar ini enggak terjadi lagi (dengan nada tegas dan sedikit menggurui; but I know, she was right)
Saya : Gak taulah gue.
Teman : yaaa… bukan berarti lo ga boleh sedih dan butuh waktu untuk menyamankan hati lo lagi… tapi gue Cuma mau lo enggak terlalu larut dengan penyesalan lo selama lo tahu lo enggak akan merubah apapun dengan penyesalan lo.
Saya : gue ngerasa sendiri.
Teman : Tuhan mau lo jadi perempuan yang kuat dan mandiri, gue yakin itu.
Saya : *tersenyum sinis*
Teman : you can handle everything with yourself Sa!! Okey emang enggak semua, tapi almost, enggak semua perempuan bisa kaya gitu… dan hanya cowok super kuat untuk mendampingi perempuan kuat kaya lo…
Saya : apaan sih lo… kok jadi ke cowo deh.
Temen : Sa, teruslah berpikir bahwa semua yang terjadi memang seharusnya terjadi dan tanpa lo sadari, sebenarnya lo butuh kejadian tadi atau apapun yang pernah terjadi di hidup lo baik yang menyenangkan atau tidak. Sesuatu yang terjadi itu adalah berkah Sa. Atas segala yang datang dan pergi, atas segala yang hilang dan muncul semua karena memang elo membutuhkannya, dan Tuhan tahu itu, and He makes all of those happen in your life!! Lo tau enggak sih maksud gue ngomong gini ke lo?
Saya : menasehati?
Teman : NO!! males banget deh nasehatin orang yang menurut gue sudah lebih pandai menasehati diri sendiri…
Saya : Lha terus?
Teman : untuk menyadarkan lo, kalau lo dan segala yang ada dalam hidup lo itu berkah Sa!! Menyadarkan lo bahwa lo hidup dengan penuh berkat, dan ketika lo pahami itu, lo tidak akan pernah berhenti bersyukur, dan lo tau apa yang terjadi ketika kita bersyukur?
Saya : Allah akan menambah nikmatnya kepada orang yang bersyukur?
Teman : YES!! You get the point honey!!
Dan kami tertawa… lalu teman saya melanjutkan: gue mungkin tidak akan selembut Krisna Sa. Tapi gue lah yang lo butuhkan saat ini, hei perempuan lemah!!
Saya : sembarangaaaaan!!
Teman : hahahhaa… iya… emang lo lemah!! Terlalu sering memaafkan orang, dan mengatakan “maaf, emang saya yang salah” haaah!! Lo bisa dibegoin kalau lo terus-terusan kaya gitu.
Saya : heh! Gue bertindak seperti itu karena gue yakin Allah tahu siapa yang salah dan benar.
Teman : untuk apa bawa nama Allah? Kalau lo udah tahu kalau lo benar kenapa enggak langsung aja bilang “saya benar, anda yang salah”. Udahlah Sa, mungkin karena memang lo belum terlalu kuat saat ini. lo butuh sedikit kearoganan untuk melindungi kepentingan lo. Percaya ma gue, kedepannya, lo butuh itu. And once again Sa, every single moment, no matter good or bad, you just have to learn it not to regret it!! If you learn it, so you will get something to make you more understand about your life. You will know what should you do and should not. But if you regret it, you will have nothing darling and the worst part is: you lost your time only for regretting !! Remember that!!

No comments:

Post a Comment