Monday, January 21, 2013

TIPE LAKI-LAKI YANG HARUS DIAWASI

Sebenar saya sudah sekuat tenaga agar tidak menulis ini,saya takut akan menyinggung perasaan beberapa orang. Tapi, setelah saya pikir pikr lagi, demi kepentingan kaum wanita, saya beranikan untuk menulis ini.

Ini bukan tentang pengalaman pribadi saya. Bukan.
Pengalaman dari beberapa orang teman yang bercerita tentang kebingungan mengahadapi seorang laki-laki yang istilahnya sekarang "PHP" atau "Pemberi Harapan Palsu". Yah, mungkin tidak hanya laki-laki yang bisa mem-PHP-kan wanita, sebaliknya, mungkin juga di luar sana banyak wanita yang mem-PHP-kan laki-laki. Sudahlah. Tidak Penting siapa yang mem-PHP-kan siapa. Tapi, ada baiknya kita sama-sama menyimak gelagat (dalam konteks ini) laki-laki yang mencoba mem-PHP-kan wanita.

1. "Masih Banyak Ikan di Lautan"
Hindari laki-laki yang memiliki prinsip seperti poin di atas. Terkadang ucapan "Masih Banyak Ikan di Lautan" sering diucapakan untuk menghibur kawan atau kerabat kita yang sedang dirundung kesedihan karena putus cinta. Akan tetapi, ada baiknya mulai saat ini kita tidak mengucapkan hal ini lagi. Kenapa? Karena tak seharusnya kita menyamakan "proses pencarian pasangan" dengan "proses pencarian ikan". Dengan pola pikir seperti ini akan cenderung membuat kita gonta-ganti pasangan. Belajarlah tentang kesetiaan bersama waktu. Pemahaman mencari bukan berarti gonta-ganti. Jika kamu baru putus, berpikirlah, bahwa Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untuk kamu. Atau, mantan kamu terlalu bagus untuk kamu, jadi biar bisa balikan lai sama mantan, ya kamu harus memantaskan diri kamu sendiri dulu!
Baik kamu laki-laki maupun wanita (yang sudah memiliki pasangan), mulai sekarang lihatlah pasangan kamu sebagai seseorang yang pantas di pertahankan. Karena seribu juta ikan di laut pun tidak akan memberi ketenangan di hatimu yang kosong ketika ditinggal olehnya... karena pasanganmu bukan ikan, dia sesuatu yang pantas kamu perjuangkan.

Buat yang belum punya pasangan, kalian harus ekstra hati-hati! Laki-laki yang benar-benar menginginkanmu tidak akan sibuk dengan rayuan lewat telepon, sms atau sosmed lainnya. Jika ia serius, ia pasti akan bertemu dan mengajak kamu ngobrol secara langsung. Melakukan hal-hal yang lebih patriotik dan nyata buat kamu. Satu lagi, kalau dia benar-benar mengininkan kamu, dia enggak akan malu buat nunjukin perhatiannya di depan banyak orang. Dia ingin nunjukin bahwa hanya kamu yang ia perjuangkan! Berbeda dengan si "Penebar Jaring", biasanya dia akan lebih memilih pendekatan "sembunyi-sembunyi" biar gebetan yang lain enggak tahu kalau dia lagi ngedeketin kamu dan teman-teman kamu.


2. Pembagian wilayah antara Facebook dan Twitter
Ini pengalaman sahabat saya. Suatu ketika di tengah malam saya memerhatikan timeline teman saya--yang sebut saja Bunga--dengan teman laki-laki saya juga--yang sebut saja Ular berbisa. Maklumlah perempuan, rasa penasarannya 10x lipat dari rasa penasaran laki-laki kalau sudah urusan pertemanan. Saya cek TL si Bunga. Kemudian saya cek TL si ular berbisa. Oke! Fix. Ular berbisa sedang melakukan manuver pendekatan kepada si Bunga! Tapi... saya baru ingat, kalau Ular Berbisa sudah punya pacar. Kemudian saya langsung me-Whatsapp si Bunga:

Saya : Bunga, kayaknya lo akrab banget di TL sama si Ular Berbisa?

Bunga : Iya, Sa. Akhir-akhir ini aku lagi deket sama dia. Dia baik, perhatian banget, suka ingetin aku solat, suka nelepon aku dst..

Saya : Bukannya dia jadian sama--sebut saja--Mawar?

Bunga : Dia udah putus, Sa, sama Mawar... itu dia, awal kita deket karena dia curhat soal Mawar,, kalau dia ga betah sama Mawar yang... dst...

[saya dalam hati : Ah! gue mencium gelagat busuk nih dari si Ular Berbisa! gue kenal banget nih kelakuan yang kaya begini! saya langsung buka facebook dan kembali meng-KEPO profil Ular berbisa dan si Mawar]

Benar dugaan saya!! Ular Berbisa memang udah putus sama Mawar, tapi... Ular Berbisa terus-terusan nge-wall si Mawar yang isinya rayuan dangdut pantura banget deh! kemudian saya kembali me-whatsapp si Bunga untuk meyakinkan apakah dugaan saya akan modus yang digunakan Ular Berbisa ini benar...

Saya : Bunga, si Mawar punya twitter ga?

Bunga : Enggak Sa... kenapa?

Saya : Eh Bunga... Kayanya FB lo jarang buka FB ya? kenapa?

Bunga : Semenjak putus sama Mr.X gue males Sa buka FB!


BINGGO!! Tepat dugaan saya!! si Ular berbisa ini memang paling jeli melihat kondisi. Di FB dia "ngais-ngais ke mantannya biar balikan" karena dia tahu si Bunga kurang up-to-date di FB, di twitter dia "masang jaring" buat ngisi kesepiannya dia ke Bunga, karena si mantan enggak punya twitter yang bisa merhatiin kelakuan dia!! ERRRR... cowok begini mending namanya di tip-Ex aja dari masa lalu sampai ke masa depan kalian deh, wahai para wanita!!


3. Malu-malu Kucing

Tipe kaya ini juga sering di temukan di belantara kehidupan percintaan anak muda! Mungkin beberapa dari kalian (wahai wanita) pernah mendapatkan sebuah puisi romatis nan melankolis dari seorang pria yang belum kalian kenal. Atau mendapatkan pujian lewat sms yang sebenernya bikin mata kalian agak berkedut saat membacanya alias berlebihan. Tapi, berhubung kalian wanita yang baik, bersahaja dan tidak sombong, kalian membalas dengan seadanya agar tidak menyingung perasaannya. Keesokan harinya kalian bertemu langsung dengan laki-laki yang rajin ngirim puisi tersebut. Kalian sudah siap senyum kalau-kalau dia menyapa duluan. Tapi apa daya, dia malah buang muka dan pergi saat melihat kalian.
Beberapa orang menganggapnya itu adalah bentuk rasa "salah tingkah", malu, grogi saat melihat wanita yang mereka suka. Tapi... bagi saya, bukankah seorang laki-laki harus tahu dengan jelas apa yang ia inginkan dan tidak ia inginkan? Bukankah seorang laki-laki adalah calon pemimpin keluarganya. Kalau ia tidak bisa menaklukan rasa ketakutan dan groginya saat melihat kamu, bagaimana dia menaklukan rasa-rasa negatif lainnya untuk hal yang ingin ia dapatkan di masa depan?


Kembali ke realita...

Tapi kita juga harus realistis. Enggak bisa juga kita mengeneralisasi semua lelaki dengan gelagat di atas itu menjadi lelaki yang kurang baik. (semacam) Artikel di atas hanya bentuk kepedulian saya untuk teman-teman wanita yang lain. Sudah banyak air mata yang saya dapatkan dari teman-teman terdekat yang kemudian mendoron saya menulis (semacam) artikel ini.

Bisa jadi, sebenarnya ada beberapa wanita yang sudah mengetahui gelagat 'buruk" lelakinya tapi ia seolah-olah menyimpan perasaan ini sendirian karena takut kehilangan lelakinya. Atau kalian sudah cukup ikhlas memaklumi kelakuan "nakal" pasangan kalian. Sya tidak bisa berkomentar apa-apa, karena itu sudah menjadi pilihan kalian. Dan segala pilihan tentu ada konsekuensinya kan? seberapa lama kalian akan bertahan atau terus memaklumi hal-hal yang membuat hati kalian bebal dari rasa sakit?

Ah. Mungkin ini hanya sebuah tulisan sotoy dari saya. Tapi mungkin ini bisa menjadi refrensi untuk kalian semua para wanita untuk mendapatkan lelaki yang terbaik untuk mendampingi kalian... dan berhati-hati untuk tidak mudah ke-GR-an dengan perhatian yang diberikan para lelaki.

Kalian layak mendapatkan laki-laki yang benar-benar memperjuangkan kalian dan melihat kalian sebagai satu entitas yang tunggal, unik dan berharga :)


Note: Tulisan ini bukan untuk mendeskriditkan lelaki. Bukan. Saya percaya masih ada lelaki yang baik dan tulus untuk memperjuangkan wanitanya. Tulisan ini hanya satu perspektif dari seorang wanita--yaitu saya.

No comments:

Post a Comment