Saturday, November 17, 2012

Terlalu sering aku menulis puisi untuk menenangkan hati...

Kemudian aku sadar, kalau aku kehilangan kata, kau datang menghibur diri...

Puisi ini kutulis untuk dirimu, Sahabat...

Aku tidak terlalu yakin akan menjadi puisi atau prosa yang indah seindah kehadiranmu di hidupku


----------------------------------------------------------------------

KADOKU


Kau tahu, Kawan...
Kau adalah kado sederhana yang luar biasa,
datang dalam kesederhana berupa ketulusan
dan menetap di hati dalam kesetiaan

Kau tahu, Kawan...
saat kita berpisah dulu, tak sedikitpun aku takut kehilanganmu,
dan keyakinanku benar.
Walau jarak memisahkan kita dengan alasan mimpi dan masa depan,
kau selalu hadir saat aku butuh teman.

Aku sudah terbiasa dengan kata perpisahan
Aku tidak lagi terlalu menyediakan air mata saat aku harus kehilangan
Kau tahu kenapa?
karena sebuah kehilangan adalah pertanda dari sebuah pertemuan.
dan aku menemukanmu karena perpisahan yang awalnya kusedihkan.

Namun semenjak itu,
Aku belajar, terkadang kita memang harus 'melepaskan' untuk 'mendapatkan'
dan karena Tuhan, aku mendapatkanmu dan melepaskan masa lalu

Apapun itu, aku bersyukur mendapatkanmu, Kawan...
kita meniti dalam jalan mimpi yang sama walau di tanah yang berbeda.
Dimensi jarak tidak akan pernah mampu memberi ruang jarak bagi kita untuk saling merangkul.

Terimakasih, Kawan...
Sudah menjadi kado sederhana yang datang memberi makna





Tulisan ini dipersembahkan untuk Sahabat terbawel dan "ternyaring" saya:
Desy Eka Khairunisa



1 comment:

  1. Sahabat
    Saat ku baca tulisan yang telah kau buat
    Yakinlah aku sedang mengingat kenangan kita yang tlah terlewat
    Saat kita masih bersama di suatu tempat
    Melewatkan hari dan setiap kejadian dengan cinta dan semangat
    Tak jarang melanggar aturan hingga masalah dan teguran kita dapat
    Terima kasih Sahabat
    Tlah memberikan komposisi cinta yang tepat dan ternikmat
    Yang pernah kurasa dan kulihat

    makasih nisaaa,
    makasih untuk lautan semangat dan inspirasi tak terbatas

    ReplyDelete