Wednesday, November 23, 2011

Saatnya... "menikmati"-- (saja)

Aku menggambarkan kehidupan itu layaknya sebuah buku. Lembar demi lembar.

Kehidupanku seperti buku. Tersegmentasi ke dalam bab demi bab kehidupan--bab demi bab meunju pendewasaan.

Aku rasa begitu.

---




Aku termangu. Sejenak kubiarkan khayalku menggebu dan bertanya: Bagaimana akhir cerita hidupku?
Sudah cukup banyak cerita dan lembaran yang ku mainkan. Tapi tak pernah ku tahu benang merah apa yang akan kujalani sebagai pertanggungjawaban nyawa yang tertanam di jasadku. Aku diciptakan untuk menjadi apa, siapa dan untuk apa--aku tidak tahu.

---

Kalian tahu, jujur dalam hati yang terdalam saya merindukan rasa letih. Saya merindukan saat-saat saya menepuk-nepuk pundak saya atau saat di mana saya harus merebahkan dengan helaan nafas panjang di atas kasur saya. Saya rindu untuk menjadi orang sibuk. Saya rindu untuk melakukan sesuatu yang lebih banyak daripada apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar saya.

Kemudian saya tertunduk malu. Satu atau dua tahun yang lalu, tidak pernah saya bayangkan akan menuliskan ini. Satu atau dua tahun yang lalu, hidup saya penuh dengan keluhan "Tuhaaaan... saya lelah..." atau penuh dengan air mata yang menangisi waktu-waktu yang berlalu dengan begitu penuh dengan kegiatan. Yang saya tahu, saya hanya mengeluh, tanpa saya sadari sesungguhnya saya menikmatinya.

dan mungkin... kemudian... saat ini TUhan menjawab saya,,,

Dengan segala kesenggangan waktu yang saya miliki,,, saya (justru) sekarat.

Saya rindu bertemu banyak orang, bertukar pendapat, beradu argumen, dan menyiapkan sesuatu untuk diciptakan.

Dan apakah saya pantas untuk kembali mengeluh "Tuhan.. beri saya kesibukan" ??

Kemudian saya menyadari satu hal, bahwa kehidupan itu memang berputar. Adakalanya kita di atas, adakalanya kita di bawah. Adakalanya kita sibuk dengan segala rutinitas, dan adakalanya kita memang tidak harus melakukan apa-apa.

Kebahagiaan itu akan datang dnegan satu kunci: Syukuri saja semua kondisi yang kamu miliki saat ini.

Syukuri. Nikmati.

Berhentilah mengeluh lelah karena kesibukan, karena mungkin suatu saat kamu akan merindukan kesibukan itu. Seperti saya.

Berhenti mengeluh saat kamu merasa di titik terendah, karena itu bertanda kamu akan menaiki puncak berikutnya dalam hidupmu.

Selama kamu melakukan yang terbaik, Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk umatNya. Dia yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita... Dia yang paling mengerti kapan waktu yang tepat untuk memberikan sesuatu kedalam hidup kita.

Seperti bumi yang berputar; membagi malam dan siang dengan adil, begitu lah Tuhan bercerita untuk kehidupan manusia.

1 comment: