Saturday, September 28, 2013

Nyanyian Angin Semeru

Kemarin aku melihat bulan tigaperempat di langit malam Semeru,
dan tak ada bayangan siapapun di situ

Keesokan harinya aku melawan dingin pagi untuk menanti bias cahaya matahari,
dan tidak ada senyum siapapun di situ

Siangnya, aku menanjaki yang mereka sebut Tanjakan Cinta,
dan tak kumasukan nama siapapun di kepala ataupun hatiku

Di ketinggian yang tak pernah ku tahu berapa tepatnya,
aku mendengar suara angin yang merdu...

Suara angin yang menyapa semak belukar dalam ketenangan alam semesta

Sedikit riuh,
tapi menenangkan

Kututup mata, mencoba merekam suara,
agar bisa kusimpan sebagai kenang-kenangan nanti saat aku dalam kejenuhan sepi

Aku kosongkan hati
AKu lepaskan semua harapan yang tak pernah menjadi kenyataan
dan aku belajar,bahwa ada saatnya kita menerima keadaan dimana kita tidak menerima apa yang kita harapkan


Kemarin,
saat angin datang kembali di pinggir danau Ranu Kumbolo,
kulepaskan semuanya...
Tak peduli berapa lama aku menyimpan harapan ini
Seharusnya memang sudah harus diakhiri...






No comments:

Post a Comment