Sunday, July 7, 2013

Perempuan itu...


Perempuan itu... sering mengingkari hal-hal baik yang terjadi dalam hidupnya hanya karena hal-hal baik itu tidak sesuai dengan apa yang benar-benar ia harapkan.

Perempuan itu... sering meyakinkan dirinya kuat di saat ia benar-benar lemah

Perempuan itu... saat diam, sesungguhnya ia ingin menjelaskan banyak hal

Perempuan itu... sering merasa mengerti banyak hal, sesungguhnya ia tidak dalam tahap mengerti, tapi mencari tahu

Bahkan tidak jarang dia bertanya kepada dirinya sendiri tentang apa yang sebenarnya ia cari—karena terlalu rumit jalan pikirannya.

Perempuan itu... sering merasa bahwa apa yang ia pinta adalah hal yang sederhana, akan tetapi, (percayalah) semakin sederhana apa yang ia pinta, maka semakin rumit untuk dipahami apa yang ia inginkan.

Perempuan itu mahkluk rumit,

karena itu...

Dibutuhkan lelaki pintar untuk mengurai kerumitannya.

Untuk menjadi lebih sederhana tanpa kehilangan maknanya sebagai perempuan.

Sebuah pengakuan yang tidak cukup bisa dibanggakan untuk diakui. Terinspirasi dari cerita "Curhatan Untuk Sahabat" salah satu cerita dalam novel RECTOVERSO karya Dewi Lestari.


ada seorang wanita yang bercerita kepada sahabat laki-lakinya bahwa yang ia harapkan hanyalah seorang lelaki yang menyayanginya secara tulus, seorang laki-laki yang kapan saja mau datang dan membawakannya segelas air putih saat ia sakit. ia merasa apa yang ia inginkan adalah sesuatu yang sederhana dan tidak berlebihan.

Kenyataannya...

Ia mengharapakan seseorang yang sesungguhnya telah duduk manis di hadapannya saat ini. Seseorang yang selalu duduk manis di hadapannya tidak hanya untuk saat itu, tapi di saat ia tertawa maupun menangis selama ini. Dan yang terpenting, dia adalah seseorang yang datang ke rumahnya untuk membawakan segelas air putih saat si perempuan sakit.

Dia adalah laki-laki yang lupa diperhitungkan.

Sahabatnya sendiri.


Note: Karena mungkin, titel "sahabat" terkadang menjadi sekat untuk memberikan kemungkinan kita untuk mencintai seseorang. Mungkin.

No comments:

Post a Comment