Monday, August 11, 2014

B.A.H.A.G.I.A


Bahagia itu bukan untuk ditunggu. Ia tidak akan pernah datang untuk bertamu. Jadi jangan pernah menunggu kebahagiaan. Bahagia itu diciptakan. Jika kita tidak bisa menciptakan kebahagiaan untuk hati kita sendiri, mungkin kita bisa memulainya dengan menciptakan kebahagiaan untuk orang lain.
Dan ketika itu berhasil...
Tanpa kita sadari, kita tidak sedang membahagiakan orang lain, tapi sedang membahagiakan diri kita sendiri.

Bahagia itu bukan tentang mendapatkan apa yang kita inginkan. Juga bukan tentang tidak pernah merasa sedih. Sedih adalah waktu jeda bagi kita untuk bersyukur bahwa artinya kita pernah bahagia.

(bagi saya) Bahagia itu tentang merasa cukup. Seseorang pernah berkata kepada saya,”jika sedikit sudah cukup, maka untuk apa lebih banyak?”. Saya suka dengan kalimat itu. Sederhana. Tapi kita sering kepayahan memahaminya.

Jika sedikit sudah cukup, maka untuk apa lebih banyak? Karena lebih banyak sesungguhnya tidak pernah menjamin kita merasa cukup.

Tahukah kalian bahwa mencukupkan hati tidak selalu mudah. Banyak teman mengatakan bahwa membandingkan kehidupan kita dengan orang lain adalah bentuk kejahatan untuk diri kita sendiri. Tapi... bagi saya, adakalanya membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain adalah cara kita untuk menyadari kenikmatan apa yang telah kita miliki yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.

Sesekali melihat ke atas untuk memotivasi diri.
Sesekali melihat ke bawah untuk menyukuri.

Sesekali berpikir ...

Bahwa tidak semua orang bisa merasakan apa yang kita rasakan,
Bahwa tidak semua orang (bahkan) berani bermimpi setinggi apa yang kita mimpikan,
Bahwa tidak semua orang bisa merasakan cukup seperti Tuhan mencukupi hidup kita.
Dan percayalah, kita adalah manusia yang cukup beruntung terlahir sebagai diri kita sekarang.


Saat manusia hidup tanpa diberikan pilihan, banyak dari kita kemudian menyalahkan Tuhan. Namun pada kenyataannya, kadang hidup tanpa pilihan menjadi harapan beberapa orang, karena kemudian ia tidak perlu kebingungan untuk memilih.
Beberapa orang kebingungan untuk menjelaskan apa yang akan dituju dalam hidup ini. Kesuksesan? Kesejahteraan? Atau kebahagiaan? Lalu... apa itu sukses, apa itu sejahtera, apa itu bahagia saat banyak orang menerjemahkannya dengan konsep yang berbeda-beda?

(salah satu cuplikan dialog dalam film Indonesia yang maaf saya lupa judulnya)
“Tidak perlu kau kaya harta, Nak, karena semakin kita menumpuk harta maka akan semakin kepayahan kita menjaganya. Sedang jika kita kaya ilmu maka semakin banyak ilmu yang kita punya maka ilmu itu yang akan menjaga kita”.



Maka.. apa kebahagiaan itu sebenarnya? Punya banyak uang? Punya keluarga yang bahagia? Dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai kita? Terkenal? Berkuasa? Atau... selalu merasa cukup dengan apapun yang ada dalam hidup kita?

Saya beri tahu...

Merasa cukup itu hal yang paling sederhana untuk dimengerti,,, tapi tidak terlalu mudah untuk dirasakan :)

Mengingatkan lagi... mungkin benar, kebahagiaan bukan sekedar dinanti... tapi juga diciptakan. (Ah... saya juga maih belajar tentang ini... )


No comments:

Post a Comment