Namanya Bumbum. Saya beri nama Bumbum karena saat itu dia yang paling lincah di antara anak kucing lainnya. Dia berlari kesana-kemari seperti bombomcar. Saat itu umurnya mungkin baru dua atau tiga bulan. Bumbum dibelikan seseorang untuk mengganti kepergian Gebbo.
(foto Gebbo)
Hingga detik ini, sudah hampir tiga tahun saya merawat Bumbum. Senang dan sedih sering saya habiskan bersama Bumbum.Waktu saya berhasil membeli camera DSLR dengan tabungan sendiri, Bumbum pasrah untuk dijadikan photo model dengan wajah "Bete"-nya.
Waktu saya terseok-seok menyusun skripsi, Bumbum selalu menemani saya hingga malam bahkan pagi. Dia selalu tidur di samping laptop saya. Bumbum yang membuat saya berani menjaga rumah seorang diri. Dan saat saya sakit demam, Bumbum sering tidur di kaki saya, setia menjaga.
Selama tiga tahun ini, banyak hal yang saya lakukan bersama Bumbum...
Dan sekarang Bumbum sakit,
Tampaknya cukup parah...
Ada kelainan darah dan fungsi hatinya.
Ini sudah dua kali Bumbum jatuh sakit.
Saat pertama kali dia jatuh sakit, dokter yang merawat Bumbum penah bilang "Saya sudah berusaha. Tapi kondisi Bumbum terlalu parah. Sekarang tinggal seberapa kuat Bumbum bertahan,,," saat itu mata Bumbum sayu, bahkan terlihat sangat redup. Dan saya merasa sangat bersalah. Saya tidak cukup baik menjadi majikannya. Seharian saya menangis di kamar, yakin sebentar lagi akan kehilangan Bumbum.
Tapi ternyata Bumbum jauh lebih kuat dibanding yang diperkirakan... perlahan demi perlahan Bumbum sembuh. Kembali bermain dan keliling komplek. Dokter cukup kaget dengan perkembangan Bumbum. Ada satu ucapan Dokter yang selalu saya ingat; "Bumbum itu kuat, kemauannnya untuk sembuh tinggi!", dan detik itu saya tersenyum sambil berbisik dalam hati, 'itu baru kucing gue!"
Setahun berselang...
Satu bulan yang lalu penyakit Bumbum kembali kambuh. Seperti dulu, semaksimal mungkin saya melakukan yang terbaik untuk Bumbum. Lagi-lagi kelainan fungsi hati, kata dokter. dua minggu rawat inap, Bumbum membaik. Satu minggu di rumah, Bumbum semakin baik. Tapi...
Beberapa hari ini Bumbum kembali lemah...
Dan saya mulai kehilangan harap.
Tuhann...
Apakah ini saatnya Kau mengambil Bumbum dari aku?
Jika Iya, maka ambillah...
Aku ikhlas, untuk memulangkannya kembali kepada Mu,,,
Tiga tahun sudah cukup, Tuhan
sudah sangat cukup.
Jangan membuat Bumbum terlalu lama merasa sakit,
AKu mohon jangan...
Jika Kau masih berbaik hati, sembuhkan lah Bumbum,,,
karena kehendak Mu untuk menyembuhkan adalah obat yang tak tergantikan bagi Bumbum,
Tapi,
Jika memang telah habis waktunya,
Maka ambilah saja,,,
Mungkin aku akan sering menangis di kala malam,
tapi itu lebih baik dibanding harus melihat mahkluk itu semakin kurus dan kesakitan
Tuhan... aku sayang Bumbum...
Sayang sekali :"(
No comments:
Post a Comment