Monday, February 2, 2015
Menjadi Pendengar dalam Sebuah Perjalanan
Malam ini sebuah tulisan mematik keinginan saya untuk menulis tentang sebuah “perjalanan”. Tuhan mungkin tidak bisa didengar secara langsung lewat indra telinga, tapi sering saya merasakan Tuhan sedang berbicara kepada saya dalam bentuk sebuah cerita dari seseorang yang entah siapa, yang saya temui dalam sebuah perjalanan yang saya lakukan.
Saya selalu percaya bahwa setiap manusia yang saya temui dalam hidup ini, entah hanya beberapa jam atau menit bisa saja adalah sarana Tuhan untuk menyampaikan pesan kepada saya. Tuhan ingin saya mengerti dari sebuah proses perjumpaan dan mendengarkan. Itulah mengapa saya sangat mencoba untuk tidak pernah meremehkan siapapun yang saya temui, di manapun, dan kapanpun, karena saya selalu bertanya-tanya, pesan apa yang akan disampaikan Tuhan lewat cerita mereka kepada saya.
Saya pernah mendengar cerita dari seorang kakek tua yang dengan sangat sederhana ia mengatakan betapa ia sangat mencintai istrinya. Ia bilang bahwa ia mungkin tidak cukup banyak memberikan kebahagiaan kepada istrinya yang terbukti telah setiap menemaninya menua hingga saat ini.
Saya pernah mendengar cerita dari seorang ibu yang bercerita banyak hal tentang penderitaan Tenaga Kerja Wanita yang menjadi korban kekerasan para majikannya di Malaysia. Tentang bagaimana kita harus belajar berempati dengan kesusahan orang lain dan melakukan sesuatu untuk menolong mereka.
Saya pernah mendengar cerita dari seorang supir taksi yang mengaku sangat bersyukur atas kejutan-kejutan Tuhan dalam hidupnya. Dan darinya saya belajar bagaimana kita menggunakan iman, percaya bahwa Tuhan selalu bekerja lewat cara yang tidak terduga untuk mencukupkan hambaNya.
Saya pernah mendengar cerita dari seorang bapak yang sedang menderita disfungsi ginjal tentang betapa ia ingin kembali ke masa sehatnya dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Iya berkata kepada saya bahwa ia akan lebih banyak mengajak istrinya untuk berjalan-jalan ke Jogja, melakukan hal-hal menyenangkan di tempat-tempat yang dulu belum sempat mereka datangi.
Atau seorang ibu paruh baya yang sangat menyenangkan, mandiri, serta pintar, tak disangka beliau adalah salah satu putri dari seorang sastrawan ternama Indonesia, Chairil Anwar.
Saya bertemu mereka dalam perjalanan-perjalanan saya yang tak terduga, dan bagi saya cerita-cerita itu selalu meninggalkan sebuah pemahaman baru dalam melihat kehidupan. Saya kemudian sadar, bahwa siapapun dapat menginspirasi siapa saja.
Itu kenapa saya sangat suka sekali mendengarkan. Saya mungkin tidak bisa memberikan jawaban atau respon yang bisa menyamankan, tapi setidaknya, terkadang bukankah seseorang hanya butuh didengarkan?
Hidup itu seperti perjalanan. Akan banyak tempat yang akan kita kunjungi. Akan banyak manusia yang akan kita temui, sekedar kita sapa atau mungkin akan kita sayangi. Kita memang tidak akan tahu kemana tujuan akhir perjalanan ini. Tapi saya percaya, keyakinan atas kebaikan akan selalu membawa kepada tempat yang baik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment