Ada perasaan yang tidak seperti biasanya kali ini. Seperti perasaan bahagia yang terlilit rasa sesal. Ini tentang waktu yang cukup lama diputar begitu saja tanpa mengisinya dengan apa-apa. Tanpa rasa apa-apa. Dan mungkin ini definisi nyata dari kata ‘hampa’.
Aku selalu bilang kepada Tuhan, aku tak menyebut nama siapapun dalam doa karena aku memang tidak mempunyai nama yang ingin kuajukan untuk Tuhan aminkan. Bukan berarti aku tidak meminta, hanya saja aku benar-benar tidak punya. Jangan suruh aku meyakinkan Tuhan, karena untuk meyakinkan hati ku sendiri saja aku hampir menyerah.
Seseorang berkata bahwa aku terlalu sibuk meminta tanpa mau menerima apa yang sudah disiapkan. “Atau jangang-jangan”, katanya, “permintaanmu hanya alasan untuk mengabaikan apa-apa yang telah datang diam-diam yang sengaja kau bikin dirimu tak sadar akan sebuah kedatangan?”
Apa mungkin seperti itu?
Maka datanglah dengan tidak diam-diam. Siapapun itu...
Datanglah karena ingin datang
No comments:
Post a Comment