Bagaimana menemukan belahan hati?
Tidak tahu.
Kok begitu? Biasanya kamu selalu punya jawaban untuk semua pertanyaanku?
Aku tidak tahu bagaimana cara menemukan belahan hati, karena yang aku tahu dan aku percayai, dua hati yang saling mengenapi akan selalu dipertemukan bagaimanapun caranya.
Beritahu aku lebih banyak lagi hal yang kamu tahu dan percayai...
Ada tiga hal yang aku dan kamu percaya bahwa itu adalah takdir yang pasti akan terjadi: kelahiran, jodoh dan kematian.Kita sempitkan jodoh di sini adalah pasangan hidup, ya...
Baiklah,,, lanjutkan,,,
Aku dan kamu percaya bahwa sesungguhnya manusia diciptakan berpasang-pasangan. Kita cukupkan sampai sini saja. Kita tidak perlu membahas ada orang yang tidak menikah, atau ada orang yang sudah menikah berkali-kali dan pada akhirnya memilih sendiri lalu kita pertanyakan; "berarti mereka tidak memiliki pasangan?". Jangan. Karena hal-hal demikian adalah rahasia langit yang tak akan pernah bisa kita jelaskan dengan sederhana. Kita cukupkan bahwa kita memercayai bahwa kita, aku dan kamu diciptakan secara berpasangan.
Oke,,, lalu?
Kamu tadi bertanya bagaimana menemukan belahan hatimu, bagaimana menemukan pasanganmu, bagaimana menemukan seseorang yang akan menemanimu dan melengkapi hidupmu hingga kamu menemukan takdir terakhirmu; mati.
Percayalah, ketika sesuatu memang harus terjadi maka akan terjadi, seperti hati, jika memang harus bertemu maka akan bertemu. Sejauh apapun kamu dengan dia saat ini, sebesar apapun ketidakmungkinan yang kamu lihat saat ini, sesulit apapun itu, jika kalian ditakdirkan bertemu, maka kalian akan bertemu. Entah bagaimana caranya, aku tidak tahu. Kalian kan dipertemukan untuk saling menemukan.
Jadi aku hanya harus menunggu dipertemukan?
Ya. Kamu hanya harus menunggu, tapi tidak sekedar menunggu.
Maksudmu?
Satu hal yang harus kita pahami, bahwa takdir sesungguhnya adalah kepastian yang datangnya tidak pasti. Aku yakin kamu paham maksudku,,, bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini. Tentang kelahiran seseorang, jodoh seseorang dan kematian seseorang. Tidak ada yang pasti. Ralat, lebih tepatnya tidak ada yang tahu pasti. Ya, keterbatasan pengetahuan kitalah yang menyebabkan semua kepastian itu tampak tidak pasti. Dan Tuhan membatasi pengetahuan kita dengan tujuan; agar kita membangun sebuah ruangan untuk menempatkan Tuhan di hati kita, dan itulah namanya iman.
Tuhan ingin kita bergantung pada Nya, dalam ketidaktahuan kita, Dia ingin kita selalu bertanya kepada Nya.
Berdoa?
Berdoa, berikhtiar dan bertawakal.
Bagaimana berikhtiarnya?
Selalu menjadi yang terbaik dari dirimu. Mungkin hanya itu.
Maksudnya?
Jadilah yang terbaik dari dirimu. Jadilah dirimu sendiri, sebaik-baiknya kualitas yang bisa kamu capai untuk dirimu sendiri. Itu akan memudahkan "belahan hati"-mu menemukan mu. Dengan menjadi dirimu sendiri, dia akan tahu kekurangmu yang bisa ia lengkapi, dan menemukan kelebihanmu yang bisa ia miliki untuk melengkapinya. Kalian akan paham, bahwa tidak ada manusia yang sempurna, kamu maupun dia adalah dua ketidaksempurnaan yang saling menerima.
Bagaimana dengan jatuh cinta yang berkali-kali dengan orang yang berbeda?
Kamu jawablah sendiri pertanyaan itu, entahlah, aku sendiri percaya jika dia jodohmu maka kamu akan selalu menemukan alasan untuk jatuh cinta berkali-kali dengan orang yang sama.
Bagaimana kita tahu bahwa kita akan jatuh cinta berkali-kali dengan seseorang?
Tidak tahu. Ingat, jodoh itu adalah kepastian yang tidak pasti karena ketidaktahuan kita. Jika kau tanya aku, jawabanku juga tidak tahu. Tapi kita tahu, siapa yang tahu akan hal ini kan...
Tuhan?
Iya.
Jadi?
Jadi... saat kau merasakan jatuh cinta, jatuh cintalah saja. Belajarlah mencintainya dengan tulus, itulah batas ikhtiar kita. Lalu serahkan semuanya kepada Tuhan, Ia yang akan menggiring hati kita, hatimu dan hatinya, apakah kalian akan saling ddekatkan untuk dipertemukan atau saling dijauhkan.
Jawabanmu kali ini tidak menenangkan...
Hm... kamu tidak tenang karena kamu tidak percaya. Kamu terlalu gelisah menebak-nebak apa yang akan dibawa oleh waktu di masa depan. Tidak ada apa-apa di masa depan kecuali mimpi dan harapan yang imajiner.. Hiduplah untuk saat ini. Bukan untuk besok atau karena kemarin.
Percayalah bahwa Tuhan cukup adil dan bijaksana. Kamu sendiri yang selalu meyakinkan aku bahwa semua hal yang terjadi selalu dengan alasan yang cepat atau lambat kita akan memahaminya.
Jika memang harus terjadi maka akan terjadi?
Iya. Jika sesuatu harus terjadi maka akan terjadi.
Dua hati yang dtakdirkan untuk saling menggenapi akan saling dipertemukan dan menemukan?
Iya. Dengan keadilan dan kebijaksanaan Tuhan.
Aku hannya harus percaya dan menjadi sebaik-baiknya diriku?
Iya. Jadilah sebaik-baiknya dirimu. Kamu tak perlu menjadi siapa-siapa selain dirimu sendiri. Kamulah yang dia cari, bukan orang lain.
Ada orang lain di kepalaku yang bukan aku.
ReplyDelete