Tuesday, May 31, 2011
Sailormoon dan Ultramanku :)
Aku bukan manusia yang terlalu pemberani.
Tapi aku tidak akan ragu memberikan jantung, hati bahkan nyawaku, untuk seseorang yang kuanggap: kehidupan. Ibu.
Hampir 22 tahun aku hidup. Entah berapa kali aku mengganti cita-citaku, mulai dari sailormoon, ultraman, atau kesatria baja hitam. Agak aneh memang untuk anak perempuan sepertiku, aku hanya ingin menjadi pahlawan.Keinginan terbesarku adalah ingin melindungi manusia dari serangan monster monchicibi atau monter kiriman Rita Repulsa untuk dihadang oleh para Powerrangers. Yah, itulah keinginanku semasa kecil.
Beranjak SD, aku mulai sedikit waras, aku ingin menjadi polisi wanita, alasannya: 1. aku ingin menjadi wanita yang kuat dan mampu melindungi banyak orang, 2. Aku sadar bahwa sailormoon ataupun planet ultraman tidak pernah ada di dunia ini--selama ini aku tertipu, 3. Keinginanku untuk menjadi spiderman nyaris merengut mata kiriku saat aku mulai berimajinasi dengan memanjat lemari kaca bibik, saat siang bolong ketika bibik sibuk bergosip. Kemudian aku merubah cita-citaku saat memasuki kelas 4 SD untuk menjadi dokter hewan spesialis kucing. beranjak SMP, keinginanku untuk menjadi dokter hewan spesialis kucing ku pupuskan sempurna ketika aku mengenal pelajaran biologi dan harus menghapal nama-nama tulang-belulang manusia, atau tingkat pemupusan itu semakin membara oleh pelajaran kimia dengan rangkaian molekul yang membentuk hexahedon atau tetrahedon, dan apalah itu, ku rasa aku tersiksa.
Aku memangkas mimpiku satu demi satu bukan karena aku menyerah dengan tantangan yang harus ku lawan untuk setiap apapun yang ingin aku raih. bukan itu. Aku merubah mimpiku atau memupuskan "ingin-menjadi"-ku karena semakin hari aku mulai mengenali siapa aku. aku mulai mengenal hidupku. Aku mulai menghapal irama jantungku, irama citaku.
Waktu kecil, aku memilih sailormoon atau mungkin ultraman karena mereka adalah sosok kuat dalam hidupku. Waktu kecil, masa lapang kuhabiskan dengan bermain sepeda dengan tetangga, bermain masak-masakan dengan kakak-kakakku atau mungkin mengupas kacang bersama bibik. Ayah dan Ibuku bekerja. Berangkat pagi, pulang sore.
Aku punya ayah yang saat itu, hingga saat ini, aku tahu dia sangat menyayangiku. Ayahku adalah ayah yang membelikan anaknya tas sekolah bertulisan "MACHO" di saat teman-teman sebaya anaknya menggunakan tas koper princes (T.T). Alasannya adalah; "Tas yang papah beli ini lebih mahal dan lebih bagus dek!"
Aku punya ibu yang saat itu, hingga saat ini, aku tahu dia sangat mencintaiku. Ibuku adalah ibu yang selalu tersenyum dengan hangat walau ada setumpuk tugas kantor yang menjejalinya. Ibuku adalah ibu yang selalu mengecup keningku seusai shalat berjama'ah dengan ucapan: rabbishrahlli minna sallihin . Ibuku, ibu terhebat di dunia untuk ku.
Pada akhirnya aku tahu, bahwa Tuhan memberikan ku dua sosok orang tua yang jauh lebih kuat daripada sailormoon dan lebih tangguh dari ultraman. (^0^)//
***
Tanggal 19 Mei 2011 adalah hari kelulusanku. Aku cukup merasa berhasil membuat mereka tersenyum. Walau sesungguhnya aku masih ingin memberikan lebih.
Saat ini, pencapaianku adalah kebahagian mereka berdua. Harapan terbesarku adalah kesempatan untuk membalas tetesan keringat mereka hingga aku bisa berdiri dan memiliki mimpi hingga saat ini.
Pada akhirnya, aku tahu aku ingin menjadi apa.
Aku ingin menjadi pahlawan yang menjaga mereka sampai akhir hayat nanti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment