Saya selalu beranggapan: ketika kamu mencintai sesuatu, cukup cintai. Tak perlu memikirkan apakah sesuatu atau seseorang itu akan mencintai mu juga. Cinta itu ikhlas. Bukan suatu hal yang kita berikan atas sebuah pertimbangan mengenai apa yang akan kita dapatkan. Pembalasan itu hak Tuhan.
Mungkin memang benar kata teman-teman saya yang beranggapan saya adalah sosok perempuan yang naif. "Dunia ga sebaik yang ada di kepala lo Sa!" itu kata mereka. Mungkin mereka benar, tapi mungkin juga harapan saya ini yang benar.
Saya hidup dalam harapan yang selalu saya jaga. Terkadang satu sisi saya berkata: atau jangan-jangan mereka memang benar Sa? dan kau salah?, hal ini selalu membuat saya terdiam.
Saat ini saya merasa sendu. Harapan yang saya jaga semakin terasa hampa.
Saya mencintai mereka. Itu yang saya tahu. titik.
Tapi megapa perasaan yang saya yakini ini semakin hari seperti racun yang melemahkan saya?
dan saya semakin lemah dengan harapan ini.
Tuhan,
Saya ingin dicintai dengan sederhana,
dicintai dengan jujur dan apa adanya.
Saya ingin dicintai dengan sederhana,
seperti cintaMu kepada hamba.
Saya ingin dicintai dengan sederhana,
dicintai dengan sebenarnya.
Saya tidak menuntut mereka mencintai saya Tuhan,
saya ingin dicintai Engkau karena rasa cinta saya untuk mereka.
Bukankah Kau yang mengajarkan agar umatMu untuk saling mencintai?
Maka akan saya lakukan itu.
No comments:
Post a Comment