Friday, April 30, 2010
Goresan Tinta Kata
Aku beruntung dunia memiliki KATA.
Ku sembahkan segala hormat dan kesalutanku untuk dia yang menemukan BAHASA.
Ku ucapkan syukur yang teramat untuk sebuah penemuan yang dipanggil dengan SASTRA.
setidaknya kata-kata yang bisu itu mengukir rasa yang tak mampu terungkap dengan suara.
goresan-goresan tinta ini mengungkap fikiran yang tak sanggup terjamah dengan sekedar berbicara,,,
karena tulisan lebih memiliki kejujuran dibanding lidah yang terlalu lincah untuk berkilah.
Aku ingin menulis,
kali ini percayalah, aku jujur: maaf...
maaf aku terlalu takut untuk memupuskan semua senyumanmu,
maaf aku terlalu naif untuk tetap menjaga harapanmu,
maaf... maaf... maaf...
bila pada akhirnya dusta yang harus kurangkai dari mulut hina ini.
Aku hanya tidak ingin pernah melukai pertemanan ini.
Monday, April 26, 2010
Satu hal besar yang kudapatkan adalah saat ku tahu kesombongan itu pergi…
Satu hal besar yang kudapatkan adalah saat ku tahu kesombongan itu pergi…
Pukul 11.10
Duduk didepan telivisi dan menonton acara favorit, Oprah Show. Aku tidak akan mengatakan ini kebetulan, karena aku sangat yakin ini salah satu cara Tuhan untuk menyadarkan aku akan satu hal, BAGAIMANA CARA BERSYUKUR.
Ini tentang orang yang mengidap penyakit PARKINSON. Pertama kalinya aku tahu tentang penyakit ini, yang dimana otak penderitanya tidak memproduksi ‘semacam pelumas’ sehingga reflex yang dihasilkan tidak bisa mengalir secara sempurna. Yah itulah bahasa seorang awam seperti ku. Intinya, orang yang mengidap penyakit ini tidak bisa mengendalikan gerakan nya dengan baik. aku tidak ingin dan belum mampu untuk membahas tentang penyakit Parkinson itu senidri, tapi ada cerita yang indah di balik nya. Kehidupan Michael J Fox yang sangat tahu bagaimana cara mensyukuri kehadiran penyakit ini dalam hidupnya ,,,
“Aku berjalan kearah cermin besar dilorong rumah ku yang berframe kayu, aku melihat diri ku yang basah, kumuh , bergetar dan terlihat kikuk, lalu aku melihat senyuman diwajah ku.
Aku bertanya pada diriku apa yang aku senyum kan? Dan hati ku menjawab, semua hal yang menjadi lebih baik."
Itu yang Michael J Fox tulis di dalam bukunya yang berjudul Always Looking Up.
Saat ditanyai oleh Oprah, Bagaimana penyakit parkinson menjadikan hidup mu lebih baik? Sedangkan ini semua menyulitkan mu?
“Pertama, rasa syukur ku datang saat bisa melihat anak-anak ku berlarian dengan tawa dan canda mereka, aku tak yakin bisa melakukan hal ini ketika aku baik-baik saja. Kedua, aku beruntung memiliki istri yang mencintai diriku, bukan fisik ku. Kurasa aku tak akan pernah tahu hal ini ketika penyakit ini tidak datang pada ku. Dan yang aku tahu, Tuhan mengambil sesuatu dari hidupku namun Ia ganti dengan sesuatu yang jauh lebih baik.” Jawab Michael J Fox.
Beberpa ucapan dari Michael ku rekam di kepala ku, ucapan itu berbunyi:
Kebahagian akan jalan sejalan dengan kepasrahan mu.
Ini adalah hari ku dengan kondisi yang tidak akan pernah menjadi pilihan untuk ku, karena aku memang tidak bisa memilih. Namun, banyak hal lain yang bisa kupilih untuk membuat hidup ku bahagia. Seperti makanan apa yang akan aku makan, bagaimana waktu seharian ini aku habiskan dengan anak-anak ku, bagaimana cara ku untuk menjadikan hari ini menjadi lebih baik dan bahagia. Dan itu menjadi pilihan yang kupunya.
Aku bersyukur karena penyakit ini aku mendapatkan pelukan dan kasih sayang dari orang-orang disekitar ku dan aku tahu mereka memberinya dengan tulus. Namun terkadang aku melihat ketakutan di mata mereka walau sesungguhnya aku tak ingin menakuti mereka dengan sosok ku yang seperti ini.
Aku terus memasang telinga dan mata ke layar televisi saat Oprah mendatangkan bintang tamu lainnya yang bernama Rogers Hartman. Seorang produser wanita berusia 30 tahun yang mengidap Dystonia. Sederhanya, Dystonia ‘sekeluarga’ dengan Parkinson, dalam hal ini bagian pinggang Rogers tertarik kesamping kanan sehingga membuat ia berjalan dengan badan yang bengkok
Apa yang kau rasakan? Tanya Oprah kepada Rogers
Sebelum Dystonia menyerang ku, orang-orang melihat ku sebagai wanita yang cantik, berambisi dan kuat. Sekarang tidak. Dan aku bisa menerima itu
Ketika itu Michael J Fox menambahkan, itulah Oprah, seperti apa yang kukatakan tadi. Hal besar yang kami terima adalah saat kami tahu bahwa kesombongan itu pergi.
Apakah itu berat? Tanya Oprah kembali,
Berat. Bahkan Dystonia seolah memberi rasa sakit tertinggi ku yang pernah ku rasakan selama hidup ku. Namun aku berhasil melewatinya. Jawab Rogers.
Perbincangan itu berlanjut dan saat Oprah menanyakan: Kau berjalan dengan menggunakan tongkat, bagaimana dengan orang-orang yang melihat mu padahal kau baru berusia 30 tahun dan kau menggunakan tongkat layaknya manula?
Rogers pun menjawab, dari sinilah aku mengerti dan memahami bagaimana kuatnya para manula bertahan dalam kondisi fisik mereka yang lebih rentan dibanding aku yang berusia 30 tahun. Aku sudah terbiasa melihat orang memperhatikan aku lalu melengos pergi. Aku menggunakan tongkat tidak hanya sebagai penopang fisik ku, namun mental ku. Dengan tongkat, mereka tahu kalau aku adalah seseorang yang memerlukan kebutuhan khusus.
Pukul 12.00,
Acara OPRAH SHOW pun selesai, dan aku baru sadar bahwa aku telah melewati 50 menit yang sarat dengan pelajaran. Selama ini kita terlalu banyak mengeluh tentang hal remeh-temeh tentang hidup kita terutama fisik kita. Kita terbiasa membesarkan hal-hal kecil yang pada akhirnya melemahkan diri kita sendiri. Saat kita dalam keadaan yang tidak menyenangkan, kita terbiasa bertanya dimana keadilan Tuhan, di saat kita lelah kita cenderung menyalahkan keadaan. Padahal, dari kisah tadi kita sadar bahwa kekurangan yang Tuhan berikan untuk kita tidak lain untuk menjadikan kita jauh lebih hebat. Kelelahan yang kita rasakan seharusnya menjadi perenungan yang membanggakan bahwa kita telah melakukan sesuatu. Dan bahwa rasa ketidaknyamanan kita adalah kesempatan untuk kita untuk bersyukur disaat kita merasa nyaman. Hanya ingin mengulang ucapan Michael J Fox yang aku suka,
Beberapa hal Tuhan ambil dari ku lewat penyakit ini, tapi ia ganti dengan banyak hal yang jauh lebih baik, dan aku bersyukur atas itu.
Friday, April 23, 2010
SALING MEMILIKI DISINI...
Hari ini MAHKAMAH ikut lomba masak lhoo!! yeeeee!!!
dan kita juara 2 lhoo!! Yeeeee lagiii!! ^0^ ahahaaaa
Gue bangga banget deh sama awak Mahkamah, bangga karena mereka mau mencontoh ketidak-tahu-maluan gue n puspa... buktinya, sebelum n sesudah lomba, sebelum dan sesudah masak, kerjaan awak MAHKAMAH yang lain cuma nyanyiiii yel-yel Mahkamah yang gue, ahlul n puspa ciptain. Jujur, emang rada maksa n ga penting lagunya, tapi... ya tetep rada maksa n ga penting... ahahahaaa!! ni lagunya...
(pake nada madu dan racun)
awak yang ganteng,
awak yang cantik,
awak MAHKAMAH...
Selalu ceria,
selalu bercanda,
disetiap harinyaaaa...
mereka... tertawa, bahkan hampir dibilang gila...
oh Mahkamah, tempat kami bercanda bersama..
Reff:
MAHKAMAH = M-A-H-K-A-M-A-H
MAHKAMAH = Badan Pers Mahasiswa
terus lupaaa apa lagi... ahaaaahhahaaa...
habis diumumin kita juara dua, salah satu awak Mahkamah ngomong gini ke gue: Ya Ka Nisa,,, piala kita diambil... *just for your information; kita lomba masak itu dapet piala bergilir KARTINI CUP namanya (eksis ye kampus gue!!) nah, tahun kemaren MAHKAMAH JUARA 1 (GUe!! Gue!! yang masaaaak!!! *nyombong) jadiii... karena sekarang kita juara II yah mau ga mau pialanya harus pindah ke yang juara 1,,
Hei, adik-adik ku... perlu kalian tahu, menumbuhkan rasa saling memiliki jauuuuh lebih penting dibanding sebuah piala setinggi satu meter itu. kalau kalian tahu satu tahun yang lalu ketika cuma 3 orang anak MAHKAMAH yang ikut lomba tanpa suport awak mahkamah yang lain (~__~.) tidak menjadi lebih baik dari saat ini ketika kita semua bisa bener-bener ngerasain kebersamaan kaya sekarang... lagian, garuda yg ada di pialanya udah dipatahin ma ham-ham tauuu... ahahahaaaa... semoga panitianya ga tau kalau pialanya dah cacat!! *goyang-goyang
Jadiii... dapet piala atau enggak, yang penting kita dapet duiiiiiddd!!! wahahahaaaaa... *maav ya saya senior yang mata duitaaan!! ntar kita makan-makan.. ataaauuu... duidnya buat beli piala ajaaa???
Tuesday, April 20, 2010
Tragedi suka cita diserempet CRV
di suatu pagi di tahun 2008,,,
si codeet di senggol CRV!!!
hhaaaah.. pagi-pagi gue dan puspa dah jadi korban tabrak lari CRV silver yang kabur setelah menabrak ekor codet (baca: ekor motor gue)
sejenak gue oleng, sebisa dan semampu dan sekuat tenaga gue menyetabilkan bodi codet biar ga jatoh ditengah jalan, tepat nya ditengah perempatan lampu merah yang lumayan lebar n rame jalan nya. (lebar banget malah-- perempatan monjali gitu)
Sibuk menstabilkan stang motor, tiba-tiba motor gue terasa ringan. *mampus! kayanya roda belakang gue lepas nih!*-fikir gue ga pake otak. ya secara si codet ditabrak lumayan kenceng dari belakang. tapi tiba-tiba gue mendengar sebuah teriakan..
"nisaa...aaa..."
spontan gue injek rem n noleh kebelakang...
JYAAAAA PUSPAAAA NGAPAIN DI SITUUU???
dan gue melihat si puspa udah tengkurep di tengah jalan sambil manggil-mangil gue, dengan posisi percis orang berenang gaya bebas! tapi tangan kiri Puspa melambai-lambai manggil gue!! plus sempritan pak polisi yang lagi ngatur lalulintas di pagi itu.
OH MY GOD!! gue langsung markirin motor, n langsung jemput puspa ditengah jalan. (ternyata si puspa jatoh dari goncengan gue pas si CRV nabrak si codet dari belakang! bego nya gue ga sadar n malah jalan terus..)
"Puspaaaa!! lo ga papa.. udah pus.. udah..." gue mencoba nenangin Puspa *harap diinget.. masih ditengah-tengah perempatan lampu merah.
Puspa gemeteran.. yaa pastilah dia syok... secara habis tengkurep ditengah jalan!! hahahaa... *gue tau bukan waktu nya ketawa. *tapi lucu siih
Pak polisi langsung dateng menghampiri gue n Puspa dan coba nenangin kita berdua, sampai akhirnya puspa berucap lirih dalam kondisi masih gemeteran...
"Pak... tolongin saya pak..."
sejenak gue dan pak polisi saling bertatap. gue dah berasa ga enak. dalam hati gue: mampus! gue ngapain anak orang nih!
lalu puspa melanjutkan..
"Pak... tolong pak... sepatu saya yang sebelah masih ketinggalan disitu..." sambil nunjuk-nunjuk TKP si puspa tengkurep tadi.. yup! sepatunya puspa masih ketinggalan di tengah-tenagh jalan perempatan.
JYAAAAAAAHHHHHAAAHAHAHAAA!! gue kira si puspa mau minta tolong apaaan!!
kontan gue ketawa ngakak dipinggir jalan... *yayaaa.. gue tau gue ga pantes ketawa.. tapi kali ini sulit bagi gue untuk ga ketawa...
akhirnya ditengah pagi yang sibuk.. gue (dengan kemeja n sepatu pink) plus puspa yang masih gemeteran.. ketawa-ketawa ga karuan dipinggir jalan...
seluruh kendaraan bermotor yang lewat pada ngeliatin kita berdua, dan pak polisi yang lain agak takut sepertinya melihat gue n puspa...
ampe pak polisi ngomong begini: kalian ini dari tadi ketawa-ketawa melulu deh...
Korban tabrak lari... tapi tampak bahagia bukan main!
*buat CRV silver yang nabrak kita.. ga masalh kalo lo kabur.. secara codet ga kenapa-napa.. yang ada pasti mobil lo yang lecet kena plat nomor codet!! hahahaaa
ENJOY!
SORRY! GUE BUKAN DEMONSTRAN YANG BAIK!!
Kejadian ini terjadi ketika saya masih semester 5 di tahun 2009
“Ka kita mau demo apaan sih?” kata Moyo ke ka Titi. Belum ka Titi ngejawab si Ijan udah teriak “TURUNKAN HARGA KOSAN!!” Ijaaaaannn!!
Gue diam. Sementara orang-orang disekeliling gue berteriak. Ntah lah, gue memang akan selalu memilih diam ketika orang-orang disekitar gue melakukan hal yang belum bisa gue anggap benar.
Gue menoleh ke belakang. Gue liat sekerumunan orang dengan spanduk bertuliskan “Kami Cinta Indonesia” dan diikuti tulisan dibawah nya “Selamatkan POLRI dan KEJAKSAAN”, yah, mereka para demonstran tandingan untuk kelompok demonstran tempat gue berdiri sekarang. Lagi-lagi gue diam, sebenernya gue bingung, ini pertama kali gue ikut aksi. Di kepala gue saat itu, mumpung masih bertitle ‘Mahasiswa’ kapan lagi ‘turun’ ke jalan?!
Ijan : Udah berapa kali ikut demo mbak? (anak Mahkamah angkatan 08)
Gue : Baru kali ini Jan!! (sambil ketawa cengar-cengir)
Ijan : HAHAHA... kirain??!! Sama dong!!
Gue : Belum jadi mahasiswa kalau belum turun ke jalan Jan!! Hahahaaa...
Sejenak gue noleh lagi kearah demonstran tandingan, tiba-tiba Romi nyeletuk dengan logat krapyak nya
Romi : Bisa diliat, itu isinya tukan becak, pedagang pasar yang dibayar sama oknum tertentu!! Susah kalau sudah masalah perut...
Gue mencoba untuk mencerna ucapan Romi. ‘jadi mereka hanya sekedar bagian dari skenario politik ya..’
Romi : Liat tu Sa... cewek-cewek ‘SARKEM’ nya pada keluar!! Ngerti apa mereka soal demo! Ditanya masalah POLRI sama KPK aja mereka belum tentu tahu!!
Hhh... gue Cuma bisa tarik nafas dalam, jujur, gue tahu Romi benar tapi...
Sesekali mata gue memandang ke arah polisi yang mengatur jalan demo kami. Sampai detik ini pun, meski gue berdiri di barisan yang sebut saja ‘kontra’ dengan posisi mereka.
Okay, gue kembali ke motivasi awal. Sebagai manusia yang menganut teori ‘tidak ada kebenaran dan kesalahan yang mutlak di dunia ini’ yang diciptakan oleh gue sendiri, gue ikut aksi ini sebenernya sebagai pihak yang netral. Gue masih sangat mengapresiasi setiap lembaga hukum yang ada, gue mengapresiasi orang-orang jujur yang masih ada di dalam lembaga tersebut tepat nya. Karena dalam hidup ini, gue selalu percaya bahwa tidak ada satupun manusia yang diciptakan sebagai orang jahat. Hanya saja tekanan hidup setiap orang itu berbeda, dan ketika orang tersebut pada akhir nya emnjadi jahat dan salah, maka hal yang harus dilakukan oleh orang yang ‘merasa’ benar adalah membenarkan mereka tanpa menyalahkan. Yaaaah... itu sih mindset gue, kalau ada yang enggak setuju enggak apa-apa kok =D
“Bukan Annisa Rahmah kalau enggak melakukan kebodohan!” Itu kata noe temen gue.
Yup! Kemarenpun dalam aksi gue melakukan beberpa kebodohan.
Gue bingung. Ada ibu-ibu di samping gue yang tampaknya dari LBH di DIY, dengan semangat 45, si ibu teriak “TURUNKAN SUSNO DUAJI!!” buseeeet ni ibu biasa jegat tukang sayur ni pasti!! Gue yang disamping nya Cuma cengar-cengir... lalu si ibu itu berceloteh “haduuuuh... mana ini semangat mahasiswa nya?? ini semua mahasiswa kan? Kok pada melempem si?” dan gue pura-pura ga denger... emang mahasiswa harus garing ya? (garing kebalikan dari melempem kan? Ngasal!) . saat itu gue masih tenang, sampai akhirnya, entah dari arah mana Uda Rito (Ketua Dewan Mahasiswa fakultas gue) muncul bagai jin Tomang dibelakang gue.
Gue : Lhaaaaa!! Ka Ritooo?!!!
Ka Rito : Kenapa Nisa (dengan muka cengar-cengir alis naik turun, sumpah ni ketua Dema gue emang ‘rada’ ye! heheheee)
Ka Rito : Eh Nisa... teriak dong!! Ngapain ikutan aksi kalau diem doang?!
Gue : Haaah bawel ni Ka Rito.. Nisa kan...
“HIDUP MAHASISWA!!!” belum gue sempet ngelanjutin omongan gue, Ka Rito udah teriak aja di belakang kuping gue! Sumpah pengang abiiis kuping gue.
Gue : Ka Ritooooo!!
“SELAMATKAN KPK!!!” lagi... lagi.. dan lagi... Ka Rito teriak ‘pas-banget-dibelakang-kuping-gue!’ gue Cuma bisa noleh ke belakang ngeliat muka Ka Rito yang kaya nya puas banget sambil cengar-cengir. Ya... Ka Rito emang bener sih, ngapain gue ikut demo kalau Cuma diem (walau ga teriak di belakang kuping orang juga kan ka...) akhirnya, gue mencoba untuk menjawab ‘cengar-cengir’ ka Rito yang penuh makna tantangan itu, dengan cara...
“HIDUP MAHASISWA!!!” gue teriak dengan sekuat tenaga!!
Dan.... Siiiiiiiing.... semua orang termasuk para petani kulonprogo yang ikutan demo pada ngeliatin gue, diem dan... Gue denger banget si cula sama eel (anak mahkamah juga) udah cekikikan dibarisan belakang, dan yang paling nyebelin pas gue ngeliat mukanya Ka Rito yang puas banget. Walau Ka Rito diem aja tapi di jidat nya tu kaya ada tulisan ‘wakakakak’!! asli malu abis gue!! “Ga papa dek, lain kali suara kamu harus bulet’ ujar Ka Titi nenagin gue.
Bodo amat, bodo amat....!!! gue tetep berjalan dan melanjutkan aksi dengan Pe-De nya! mm... mungkin terlalu Pe-De sih... tapi... apa perasaa gue doang atau gimana ya... kok banyak yang ngeliatin ke arah gue walau Cuma curi-curi pandang (note: kebanyakan yang ngeliatin gue ya mas-mas gitu... hiiiiih... bukannya bangga, malah serem gue!) gue celingak-celinguk aja... berfikir, mungkin gara-gara gue teriak tadi kali ya gue diliatin... tapiiiiii... ternyataaaaa...gue baru sadar kalau jilbab gue warna nya ‘gonjreng’ sendiri! yaiyalah gonjreng! Gue pake jilbab rada shocking pink ditengah krumunan orang pake baju item! T.T siaaaaalll...
Pas gue taro di status di twitter ‘@annnisarahmah: gue baru sadar pas demo jilbab gue gonjreng sendiri? Jegeeeer!!’ , si moyo bocah laknat dari mahkamah nge-retwiit yang kira-kira seperti ini ‘@ismoyoradityo: lo mau godain pak polisi nya kan Sa!! RT @annisarahmah gue baru sadar pas demo jilbab gue gonjreng sendiri? Jegeeeer!!’
Haaaaaaahhhh!! (>.<) kesaaaal.
Kebodohan ketiga gue. Mungkin karena gue belum sarapan dan konsentrasi gue menurun atau mungkin karena konsentrasi gue emang ga pernah naek, gue melakukan kebodohan lagi. sebelum berangkat si Cula udah warning gue untuk tetap berdiri di barisan paling pinggir! Walau dalam dunia per-aksi-an yang namanya wanita itu selalu ditempatkan di tengah
Gue : berdiri di pinggir biar apaan cul?
Cula : iiiih biar ke-shoot kamera doong mbaaaak!! Lumayan, banter masuk jogja tivi!!
Gue : Wuuuuuaaaaahhh beneeeer!! (gue emang senior gampangan)
(tolong jangan ditiru, gue dan cula sangat sadar kok atas apa yang kami lakukan adalah tidak benar... )
Mungkin karena niat gue ikutan aksi memang udah sangat menyimpang maka Tuhan pun memberikan hukumannya ke gue...
Gue meper-meper dipinggir barisan, gue berani ngelakuin hal itu karena gue tau ada Ijan di samping gue, jadi gue engga perlu takut ilang. Sampai akhirnya gue baru inget sama salah satu adek gue dari mahkamah juga si Echa—yang bertugas jadi fotografer—daritadi enggak keliatan. Gue khawatir. Sambil mata gue nyari-nyari si Echa, gue mukul pundak Ijan!! ‘Jan.. Jan... Echa mana ya Jan...’ kata gue. Mata gue terus menyusuri jalan mencari Echa... ‘JAN!! ECHA ILANG JAN!’ kali ini suara gue lebih keras dengan pukulan yang lebih keras di pundak Ijan sampai akirnya gue noleh dan narik bahu Ijan karena dari tadi gue di cuekin. ‘IJAAAAAaa..aa..an’ suara gue dari teriak langsung terbata-bta pas gue sadar yang dari tadi gue pukulin n gue teriakin bukan si Ijan! Lagi-lagi mas-mas si petani kulonprogo!! TIDAAAAAAKKKK!!!
Hhhh... (~_~!) kaya nya gue ikut aksi Cuma malu-maluin nama Mahkamah aja deh...
Atas semua kebodohan yang telah gue lakukan gue sadar dan tidak mau banyak berulah. Sampai akhirnya di depan gedung BI DIY. Ditengah panas yang beneraaaan deh panas nya... gue dan temen-temen mahkamah yang lain benar-benar sudah tidak bisa memaksakan diri untuk mendengar orasi para orator. Akirnya kami memilih untuk berfoto-foto ria ditengah aksi damai itu (yaah... mungkin beberapa dari kalian bakal mikir kalau kita ‘sampah’ dalam sebuah aksi damai atau demonsrasi, tapi percaya deh, kami punya cara sendiri untuk ber-‘aksi’ dan mungkin, turun ke jalan bukan cara terbaik bagi kami)
Ka Gitra : Heeeeh dek! Kok malah foto-fotoan si kalian! (ka gitra selaku sesepuh Mahkamah), mbok ya didengerin kalau orang lagi orasi...!
Gue : Hah! Males ah! Habis isi orasi enggak keluar di ujian! Omongan dosen aja yang nyata-nyata keluar di ujian jarang Nisa dengerin..!
Ka Gitra hanya mengurut dada dan menarik nafas panjang. Gue yakin, kalau ada bambu runcing pasti gue udah tombak tuh!
Yaaaah... kalau dilihat dari aspek apakah gue dan beberapa temen MAHKAMAH gue adalah peserta aksi damai yang baik? Pasti jawaban nya tidak. Tapi bukan berarti kami tidak peduli dengan masalah yang di orasikan para orator. Ketika mereka berteriak ‘Turunkan SBY’ maka difikiran gue hanya... ‘lalu siapa yang bakal gantiin?’, ketika mereka berteriak Polisi seperti bebek, gue tetap melihat sosok polisi sebagai sosok seorang pengabdi. Mungkin benar bahwa banyak dari mereka yang tidak layak untuk dikatakan abdi masyarakat, dan biarlah mereka—para mahasiswa yang turun ke jalan itu dan para aktivis—yang menghujatnya, tapi biarkan gue sebagai orang yang hanya membawa nama pribadi memberi apresiasi bagi segelintir dari mereka yang tetap memilih untuk mengabdi kepada masyarakat. Mereka yang mau mengatur jalan di hari raya ketika seharusnya mereka berkumpul dengan keluarga, mereka yang mengatur jalan di tengah terik panas, dan mungkin segelintir dari mereka adalah mereka yang benar-benar bersentuhan dengan masyarakat.
Terus terang... gue engga biasa dengan cara beberapa orator dalam berorasi yang dalam orasinya terdapat unsur hinaan, hujatan, yang menurut gue belum pas. Kata Romi, gue itu aliran kanan (gue juga ga ngerti maksudnya apa) mau digimanain juga gue engga bakal bisa diajak untuk kontra pemerintah.
Menurut gue ini bukan masalah pro dan kontra. Untuk saat ini, gue mengatakan benar dan salah dari apa yang ada didalam fikiran gue. Lagi-lagi, gue bukan tipe manusia yang bisa mengikuti ombak pilihan dominan manusia sejenis gue. Ketika memang lebih banyak teman-teman gue yang memilih untuk berjuang dengan ‘turun dijalan’ lanjutkan lah... karena mungkin memang bentuk perjuangan seperti itu diperlukan, tapi bukan berarti hanya itu satu-satu nya jalan yang bisa dipilih.
Mungkin ini terakhir kalinya gue ikut aksi, setelah aksi pertama gue pas OSPEK, yang lagi-lagi waktu itu gue dipaksa orasi di atas mobil pick-up didepan satu angkatan dan dengan TOA yang cukup menggelegar gue malah teriak “SALAM KORUPSI!!” dan itu sukses ngebuat temen-temen gue dibarisan depan cekakakan karena harus nya gue bilang ‘SALAM ANTI KORUPSI’, mana waktu itu gue pake acara nyanyi segala diatas pick-up. Niat nya sih biar engga malu atas kesalahan ‘salam korupsi’ gue tadi, eh ternyata malah malu-maluin!!!. Sepertinya gue punya cara sendiri untuk menjadi mahasiswa yang ‘peduli’, semoga.
“Ka kita mau demo apaan sih?” kata Moyo ke ka Titi. Belum ka Titi ngejawab si Ijan udah teriak “TURUNKAN HARGA KOSAN!!” Ijaaaaannn!!
Gue diam. Sementara orang-orang disekeliling gue berteriak. Ntah lah, gue memang akan selalu memilih diam ketika orang-orang disekitar gue melakukan hal yang belum bisa gue anggap benar.
Gue menoleh ke belakang. Gue liat sekerumunan orang dengan spanduk bertuliskan “Kami Cinta Indonesia” dan diikuti tulisan dibawah nya “Selamatkan POLRI dan KEJAKSAAN”, yah, mereka para demonstran tandingan untuk kelompok demonstran tempat gue berdiri sekarang. Lagi-lagi gue diam, sebenernya gue bingung, ini pertama kali gue ikut aksi. Di kepala gue saat itu, mumpung masih bertitle ‘Mahasiswa’ kapan lagi ‘turun’ ke jalan?!
Ijan : Udah berapa kali ikut demo mbak? (anak Mahkamah angkatan 08)
Gue : Baru kali ini Jan!! (sambil ketawa cengar-cengir)
Ijan : HAHAHA... kirain??!! Sama dong!!
Gue : Belum jadi mahasiswa kalau belum turun ke jalan Jan!! Hahahaaa...
Sejenak gue noleh lagi kearah demonstran tandingan, tiba-tiba Romi nyeletuk dengan logat krapyak nya
Romi : Bisa diliat, itu isinya tukan becak, pedagang pasar yang dibayar sama oknum tertentu!! Susah kalau sudah masalah perut...
Gue mencoba untuk mencerna ucapan Romi. ‘jadi mereka hanya sekedar bagian dari skenario politik ya..’
Romi : Liat tu Sa... cewek-cewek ‘SARKEM’ nya pada keluar!! Ngerti apa mereka soal demo! Ditanya masalah POLRI sama KPK aja mereka belum tentu tahu!!
Hhh... gue Cuma bisa tarik nafas dalam, jujur, gue tahu Romi benar tapi...
Sesekali mata gue memandang ke arah polisi yang mengatur jalan demo kami. Sampai detik ini pun, meski gue berdiri di barisan yang sebut saja ‘kontra’ dengan posisi mereka.
Okay, gue kembali ke motivasi awal. Sebagai manusia yang menganut teori ‘tidak ada kebenaran dan kesalahan yang mutlak di dunia ini’ yang diciptakan oleh gue sendiri, gue ikut aksi ini sebenernya sebagai pihak yang netral. Gue masih sangat mengapresiasi setiap lembaga hukum yang ada, gue mengapresiasi orang-orang jujur yang masih ada di dalam lembaga tersebut tepat nya. Karena dalam hidup ini, gue selalu percaya bahwa tidak ada satupun manusia yang diciptakan sebagai orang jahat. Hanya saja tekanan hidup setiap orang itu berbeda, dan ketika orang tersebut pada akhir nya emnjadi jahat dan salah, maka hal yang harus dilakukan oleh orang yang ‘merasa’ benar adalah membenarkan mereka tanpa menyalahkan. Yaaaah... itu sih mindset gue, kalau ada yang enggak setuju enggak apa-apa kok =D
“Bukan Annisa Rahmah kalau enggak melakukan kebodohan!” Itu kata noe temen gue.
Yup! Kemarenpun dalam aksi gue melakukan beberpa kebodohan.
Gue bingung. Ada ibu-ibu di samping gue yang tampaknya dari LBH di DIY, dengan semangat 45, si ibu teriak “TURUNKAN SUSNO DUAJI!!” buseeeet ni ibu biasa jegat tukang sayur ni pasti!! Gue yang disamping nya Cuma cengar-cengir... lalu si ibu itu berceloteh “haduuuuh... mana ini semangat mahasiswa nya?? ini semua mahasiswa kan? Kok pada melempem si?” dan gue pura-pura ga denger... emang mahasiswa harus garing ya? (garing kebalikan dari melempem kan? Ngasal!) . saat itu gue masih tenang, sampai akhirnya, entah dari arah mana Uda Rito (Ketua Dewan Mahasiswa fakultas gue) muncul bagai jin Tomang dibelakang gue.
Gue : Lhaaaaa!! Ka Ritooo?!!!
Ka Rito : Kenapa Nisa (dengan muka cengar-cengir alis naik turun, sumpah ni ketua Dema gue emang ‘rada’ ye! heheheee)
Ka Rito : Eh Nisa... teriak dong!! Ngapain ikutan aksi kalau diem doang?!
Gue : Haaah bawel ni Ka Rito.. Nisa kan...
“HIDUP MAHASISWA!!!” belum gue sempet ngelanjutin omongan gue, Ka Rito udah teriak aja di belakang kuping gue! Sumpah pengang abiiis kuping gue.
Gue : Ka Ritooooo!!
“SELAMATKAN KPK!!!” lagi... lagi.. dan lagi... Ka Rito teriak ‘pas-banget-dibelakang-kuping-gue!’ gue Cuma bisa noleh ke belakang ngeliat muka Ka Rito yang kaya nya puas banget sambil cengar-cengir. Ya... Ka Rito emang bener sih, ngapain gue ikut demo kalau Cuma diem (walau ga teriak di belakang kuping orang juga kan ka...) akhirnya, gue mencoba untuk menjawab ‘cengar-cengir’ ka Rito yang penuh makna tantangan itu, dengan cara...
“HIDUP MAHASISWA!!!” gue teriak dengan sekuat tenaga!!
Dan.... Siiiiiiiing.... semua orang termasuk para petani kulonprogo yang ikutan demo pada ngeliatin gue, diem dan... Gue denger banget si cula sama eel (anak mahkamah juga) udah cekikikan dibarisan belakang, dan yang paling nyebelin pas gue ngeliat mukanya Ka Rito yang puas banget. Walau Ka Rito diem aja tapi di jidat nya tu kaya ada tulisan ‘wakakakak’!! asli malu abis gue!! “Ga papa dek, lain kali suara kamu harus bulet’ ujar Ka Titi nenagin gue.
Bodo amat, bodo amat....!!! gue tetep berjalan dan melanjutkan aksi dengan Pe-De nya! mm... mungkin terlalu Pe-De sih... tapi... apa perasaa gue doang atau gimana ya... kok banyak yang ngeliatin ke arah gue walau Cuma curi-curi pandang (note: kebanyakan yang ngeliatin gue ya mas-mas gitu... hiiiiih... bukannya bangga, malah serem gue!) gue celingak-celinguk aja... berfikir, mungkin gara-gara gue teriak tadi kali ya gue diliatin... tapiiiiii... ternyataaaaa...gue baru sadar kalau jilbab gue warna nya ‘gonjreng’ sendiri! yaiyalah gonjreng! Gue pake jilbab rada shocking pink ditengah krumunan orang pake baju item! T.T siaaaaalll...
Pas gue taro di status di twitter ‘@annnisarahmah: gue baru sadar pas demo jilbab gue gonjreng sendiri? Jegeeeer!!’ , si moyo bocah laknat dari mahkamah nge-retwiit yang kira-kira seperti ini ‘@ismoyoradityo: lo mau godain pak polisi nya kan Sa!! RT @annisarahmah gue baru sadar pas demo jilbab gue gonjreng sendiri? Jegeeeer!!’
Haaaaaaahhhh!! (>.<) kesaaaal.
Kebodohan ketiga gue. Mungkin karena gue belum sarapan dan konsentrasi gue menurun atau mungkin karena konsentrasi gue emang ga pernah naek, gue melakukan kebodohan lagi. sebelum berangkat si Cula udah warning gue untuk tetap berdiri di barisan paling pinggir! Walau dalam dunia per-aksi-an yang namanya wanita itu selalu ditempatkan di tengah
Gue : berdiri di pinggir biar apaan cul?
Cula : iiiih biar ke-shoot kamera doong mbaaaak!! Lumayan, banter masuk jogja tivi!!
Gue : Wuuuuuaaaaahhh beneeeer!! (gue emang senior gampangan)
(tolong jangan ditiru, gue dan cula sangat sadar kok atas apa yang kami lakukan adalah tidak benar... )
Mungkin karena niat gue ikutan aksi memang udah sangat menyimpang maka Tuhan pun memberikan hukumannya ke gue...
Gue meper-meper dipinggir barisan, gue berani ngelakuin hal itu karena gue tau ada Ijan di samping gue, jadi gue engga perlu takut ilang. Sampai akhirnya gue baru inget sama salah satu adek gue dari mahkamah juga si Echa—yang bertugas jadi fotografer—daritadi enggak keliatan. Gue khawatir. Sambil mata gue nyari-nyari si Echa, gue mukul pundak Ijan!! ‘Jan.. Jan... Echa mana ya Jan...’ kata gue. Mata gue terus menyusuri jalan mencari Echa... ‘JAN!! ECHA ILANG JAN!’ kali ini suara gue lebih keras dengan pukulan yang lebih keras di pundak Ijan sampai akirnya gue noleh dan narik bahu Ijan karena dari tadi gue di cuekin. ‘IJAAAAAaa..aa..an’ suara gue dari teriak langsung terbata-bta pas gue sadar yang dari tadi gue pukulin n gue teriakin bukan si Ijan! Lagi-lagi mas-mas si petani kulonprogo!! TIDAAAAAAKKKK!!!
Hhhh... (~_~!) kaya nya gue ikut aksi Cuma malu-maluin nama Mahkamah aja deh...
Atas semua kebodohan yang telah gue lakukan gue sadar dan tidak mau banyak berulah. Sampai akhirnya di depan gedung BI DIY. Ditengah panas yang beneraaaan deh panas nya... gue dan temen-temen mahkamah yang lain benar-benar sudah tidak bisa memaksakan diri untuk mendengar orasi para orator. Akirnya kami memilih untuk berfoto-foto ria ditengah aksi damai itu (yaah... mungkin beberapa dari kalian bakal mikir kalau kita ‘sampah’ dalam sebuah aksi damai atau demonsrasi, tapi percaya deh, kami punya cara sendiri untuk ber-‘aksi’ dan mungkin, turun ke jalan bukan cara terbaik bagi kami)
Ka Gitra : Heeeeh dek! Kok malah foto-fotoan si kalian! (ka gitra selaku sesepuh Mahkamah), mbok ya didengerin kalau orang lagi orasi...!
Gue : Hah! Males ah! Habis isi orasi enggak keluar di ujian! Omongan dosen aja yang nyata-nyata keluar di ujian jarang Nisa dengerin..!
Ka Gitra hanya mengurut dada dan menarik nafas panjang. Gue yakin, kalau ada bambu runcing pasti gue udah tombak tuh!
Yaaaah... kalau dilihat dari aspek apakah gue dan beberapa temen MAHKAMAH gue adalah peserta aksi damai yang baik? Pasti jawaban nya tidak. Tapi bukan berarti kami tidak peduli dengan masalah yang di orasikan para orator. Ketika mereka berteriak ‘Turunkan SBY’ maka difikiran gue hanya... ‘lalu siapa yang bakal gantiin?’, ketika mereka berteriak Polisi seperti bebek, gue tetap melihat sosok polisi sebagai sosok seorang pengabdi. Mungkin benar bahwa banyak dari mereka yang tidak layak untuk dikatakan abdi masyarakat, dan biarlah mereka—para mahasiswa yang turun ke jalan itu dan para aktivis—yang menghujatnya, tapi biarkan gue sebagai orang yang hanya membawa nama pribadi memberi apresiasi bagi segelintir dari mereka yang tetap memilih untuk mengabdi kepada masyarakat. Mereka yang mau mengatur jalan di hari raya ketika seharusnya mereka berkumpul dengan keluarga, mereka yang mengatur jalan di tengah terik panas, dan mungkin segelintir dari mereka adalah mereka yang benar-benar bersentuhan dengan masyarakat.
Terus terang... gue engga biasa dengan cara beberapa orator dalam berorasi yang dalam orasinya terdapat unsur hinaan, hujatan, yang menurut gue belum pas. Kata Romi, gue itu aliran kanan (gue juga ga ngerti maksudnya apa) mau digimanain juga gue engga bakal bisa diajak untuk kontra pemerintah.
Menurut gue ini bukan masalah pro dan kontra. Untuk saat ini, gue mengatakan benar dan salah dari apa yang ada didalam fikiran gue. Lagi-lagi, gue bukan tipe manusia yang bisa mengikuti ombak pilihan dominan manusia sejenis gue. Ketika memang lebih banyak teman-teman gue yang memilih untuk berjuang dengan ‘turun dijalan’ lanjutkan lah... karena mungkin memang bentuk perjuangan seperti itu diperlukan, tapi bukan berarti hanya itu satu-satu nya jalan yang bisa dipilih.
Mungkin ini terakhir kalinya gue ikut aksi, setelah aksi pertama gue pas OSPEK, yang lagi-lagi waktu itu gue dipaksa orasi di atas mobil pick-up didepan satu angkatan dan dengan TOA yang cukup menggelegar gue malah teriak “SALAM KORUPSI!!” dan itu sukses ngebuat temen-temen gue dibarisan depan cekakakan karena harus nya gue bilang ‘SALAM ANTI KORUPSI’, mana waktu itu gue pake acara nyanyi segala diatas pick-up. Niat nya sih biar engga malu atas kesalahan ‘salam korupsi’ gue tadi, eh ternyata malah malu-maluin!!!. Sepertinya gue punya cara sendiri untuk menjadi mahasiswa yang ‘peduli’, semoga.
Sunday, April 18, 2010
kind of ... hopping
I've already read the secret book which told me about affirmation. affirmation is the way for us to tell the universe something that you wondering. everything!
so, in these time i would like to tell universe something that i wondering the most!
there we are...
yup!! i do really want it! but the price is too expensive for me. i have to pay RP 2,3JT for these second stuff!! >.< ouh.. ouh.. is there anyone want buy it for me? ehheeee *hopping!
The second stuff that i want to have it is...
oh my... that's the most cute camera i've ever seen... isn't it?!
the price is Rp 805.000 hooooo... it makes me got a terrible headache!!ooooohhh i'm dreaming that someone give me these camera... ahahaha, you?
This's still lomo. the price is cheaper than before... Hmmm.. around Rp 400.000 but it's still expensive for me!!! hoaaahhf!
hm... that's all, but wait! one thing that i'm adoring too...
someday-i promise to myself- i'll buy these car with my own money... Amiiin!
so, in these time i would like to tell universe something that i wondering the most!
there we are...
yup!! i do really want it! but the price is too expensive for me. i have to pay RP 2,3JT for these second stuff!! >.< ouh.. ouh.. is there anyone want buy it for me? ehheeee *hopping!
The second stuff that i want to have it is...
oh my... that's the most cute camera i've ever seen... isn't it?!
the price is Rp 805.000 hooooo... it makes me got a terrible headache!!ooooohhh i'm dreaming that someone give me these camera... ahahaha, you?
This's still lomo. the price is cheaper than before... Hmmm.. around Rp 400.000 but it's still expensive for me!!! hoaaahhf!
hm... that's all, but wait! one thing that i'm adoring too...
someday-i promise to myself- i'll buy these car with my own money... Amiiin!
Saturday, April 17, 2010
Let's sing together!!
I've got the best thing in the world
Coz' I got you in my heart
And this screw little world
Let's hold hand together
We can share forever
Maybe someday the sky will be coloured with our love
I wake up in the morning
Feeling emptyness in my heart
This pain is just too real
I dream about you, with someone else
Please say that you love me
That we'll never be apart
You have to promise
That you will be faithfull
And there will be lots and lots of love
It is the thing that really matters in this world...
by: Mocca
I'm gona be around --> MLTR (suka banget sama liriknyaaa >.<)
It's been so long since we took the time
To share words from deep inside us
We're in our own world spinning our wheels
But you know how I feel
Since the first time I took your hand
My love for you has just been growing
You always seem to understand
You know how I am
CHORUS:
I'm gonna love you 'till the end
I'm gonna be your very true friend
I wanna share your ups and downs
I'm gonna be around
When you alone coz i'm away
Don't be sad, don't be afraid
i'm gonna turn my thoughts to you
Like I always do
CHORUS
Catch you when you fall
Hold you when you're down
Sharing every moment
I wanna show you all I do
I believe I've found the miracle in you
gue suka banget cake... nemu gambar ini pas googling... *ngileeer
ini juga tampak enaaakkk sluuurrp
ini juga!! ini jua!! enaaaaak banget tampaknyaaaa!!
Tuesday, April 13, 2010
IRONI
Dia hanya bisa tersenyum. Sesekali tertawa, dan tersenyum lagi.
Dia menatap mereka yang sedang murung, dia melihat air mata di pipi salah satu nya. Dia ingin menghampiri sang empunya air mata, menyeka nya dan mengajak nya untuk tersenyum dan tertawa bersama.
Dia hanya bisa tersenyum. Sesekali tertawa, dan tersenyum lagi.
Dia duduk menahan pedih dengan senyum yang sesekali ia tepis dengan tawa. Tak ada yang tahu kepedihan itu. Bahkan seseorang yang sedang duduk di hadapannya. Mereka tidak pernah tahu kalau dia sedang terluka.
Dia hanya bisa tersenyum. Sesekali tertawa, dan tersenyum lagi.
Dia menatap cermin yang ada di hadapannya. Ada senyum, sesekali ada tawa lalu tersenyum kembali.
Lalu senyum itu, tawa itu, hilang.
Dia melihat sedih, dia melihat kelelahan yang teramat, dia melihat kesepian yang sangat. Dan dia berucap....
”Aku selalu ingin tersenyum, aku ingin selalu melihat mereka tersenyum juga. Aku ingin tertawa, dan membuat mereka tertawa juga. Tapi... bukan berarti aku tidak butuh air mata. Dan sekarang aku lupa bagaimana caranya menangis”
Di lain waktu,
Dia pun hanya tersenyum. Sesekali tertawa, dan tersenyum lagi.
Di seberang sana mereka melihat dia dan salah satu nya bertanya kepada yang lain nya, ”bagaimana caranya untuk selalu tersenyum seperti dia?”
Yogyakarta 4:58pm
Monday, April 12, 2010
Paling suka adegan ini di ninja assasin
Sang wanita memotong kawat yang melilit pohon bongsai itu, lalu sang pria mendekat dan berbisik “ kau tahu apa yang kau lakukan itu? Kalau guru tahu, kau akan dihukum!”. Sang wanita hanya tersenyum, lalu ia menjawab “aku yakin., pohon ini mempunyai hati untuk menentukan kearah mana ia akan tumbuh, jadi tidak perlu kita memaksakannya dengan melilitkan tubuhnya dengan kawat itu”.
“pohon tidak punya hati!” jawab si pria.
Lalu sang wanita menjawab lagi “ itu tidak benar, semua mahkluk hidup mempunyai hati”.
“aku tidak mempunyai hati!” ujar si pria lagi.
“aku punya hati, kau pun punya hati. Hatimu ada di sini” jemari sang wanita menyentuh dada sang pria, ”kalau kau tak percaya, biar aku menyapa hati mu” ujarnya lagi. Sembari menempelkan telinganya di dada sang pria.
”kau punya hati!” ucap wanita sambil tersenyum dan masih menempelkan telinganya di dada sang pria.
”dari mana kau tahu? Kata guru, aku tidak punya hati” jawab sang pria dengan terbata-bata dan wajah memerah karena di dadanya ada seorang wanita cantik yang selama ini ia sukai.
”kau punya hati! Kau tahu, kata hati mu ’hei senang berbincang dengan mu’ kepada ku” jelas sang wanita. Dan sang pria pun tersenyum.
Sejak saat itu, ia selalu bisa mendengar detak jantung (hati) sang wanita dari jauh. Ia selalu meraba dadanya dan meyakinkan dirinya bahwa ia pun memiliki hati.
***
Cuplikan di atas adalah salah satu adegan dalam film ”Ninja Assashin” yang paling gue suka. Hampir semua adegannya tentang pembantaian dan penyiksaan, di adegan di atas benar-benar membuat gue berfikir bahwa kelembutan wanita (ternyata) mampu menggoyahkan ke-aku-an seorang pria. Kalau kalian nonton seluruh ceritanya, bisa disimpulkan bahwa konflik dalam cerita tersebut muncul karena adegan di atas, di mana si tokoh utama—sang pria—Ryuzo melawan gurunya yang susah payah membentuk dirinya sebagai mesin pembunuh tak berhati. Ia lebih percaya dengan ucapan lembut yang ia dengar dari seorang wanita yang ia cintai dibanding ucapan gurunya yang merubahnya menjadi kuat. Kekuatan tanpa ’rasa’ tidak akan lebih hebat dari kelembutan yang tulus. Dan rasa hormat yang tidak berdasarkan dari sebuah ketulusan hanyalah akan menghasilkan penghianatan dan kemunafikan.
Saturday, April 10, 2010
This is It... panecake ala chef nisa Quin!!
habis nonton acaranya farah quin terus jadi pengen buat panecake untuk anak MCC Mahkamah...
intinya sih GAGAL!! ga ngembang gitu panecake nya,, apa karena gue pake bakingsoda nya pinjeman dari si puspa??
awalnya gue bikin yang atasnya pake strowbery,, eh pas gue cicipin jadi kecut-kecut ga jelas,,, gitu... ahahahaa... *sedih-sebenernya T.T
Terus yang kedua topingnya coklat cha-cha...
n yang ketiga toping nya chococrunch...
THis is it!!
ini yang topingnya strowbery...
Ini yang toping coklat ma chococrunch,,, ancur abis!
yaaa terus gue bawa deh ke kampus buat nak mahkamah... dalam hitungan detik... KANDAS!! AAAAAHHHH SENANG NYAAAAAH... >.<
ini resepnya:
tepung terigu 500gr
telur 2 buah
baking powder 1 sdt
margarin cair 1 sdm
susu 200ml
santan cair 400ml
topping: suka-suka lhaaa... ahahaha
Tapi kalau pada sakit perut gue ga nanggung lhooooo!!! ahahaaa
kapan-kapan mau bikin kue lagiii!!
Friday, April 9, 2010
ketika kau mulai merasa lelah...
Pandangi langit dan lihat apa yang kau temukan Nisa,
di sana ada biru yang membentang luas dan beterbangan burung yang terbang bebas.
Orang bilang, langit itu layaknya atap bumi,
padahal tidak pernah ada batas di atas sana yang menjadikan langit sekedar 'atap'.
Itulah manusia Nisa,
mereka memberi dan menjadikan sesuatu yang sesungguhnya luas menjadi sesuatu yang terbatas,
dan aku tak mau kau menjadi seperti mereka.
Jangan pernah kau sekatkan mimpi dengan rasa takut yang kau ciptakan sendiri,
biarkan mimpi mu menari liar di dalam fikiran mu.
Kau tidak pernah tahu sehebat apa kemampuan Tuhan ketika menciptakan dirimu,
dan kau akan sadar bahwa kau jauh lebih hebat dari yang kau pikirkan.
Mungkin saat ini kau merasa sangat lemah di satu titik yang sangat membuat kau goyah,
tapi ingat Nisa, kau tidak pernah menjadi seorang yang lemah ketika kau tetap berfikir bahwa kau adalah wanita yang kuat.
Kau boleh pergi dan tinggalkan sejenak semua beban yang menciptakan air mata,
tapi jangan pernah berpikir untuk lari dan menganggap beban itu tidak ada!
Hadapi!
Karena kau akan menyesal telah mengabaikan 'jalan' Tuhan untuk membuat kau menjadi manusia yang lebih kuat.
jadi hadapi.
Aku yakin, suatu saat kau akan ternsenyum karena hal ini Nisa.
Wednesday, April 7, 2010
1 cerita saat di PN Yogyakarta...
HARUS NONTON SIDANG PERDATA 4X, PIDANA 4X ooooooohhhh jackpot banget gue!!
di mana para muda mudi jaman sekarang nonton hemat di empire atau 21, lha gue nonton sidang di pengadilan??!! hemaaaat beneeeerrr (hidup) gue!
alhasil, tanggal 7 april 2010 pergilah gue, noe, puspa, romi, osta n moyo ke Pengadilan Yogyakarta menerjang hujan dengan membawa kartu kuning *cling!; demi sidang kramat pidana!!
ini dia si kartu kuning yang selalu gue tenteng di pengadilan
rally nonton empat sidang pidana, gue sama anak-anak sibuk nyatet nomor perkara di depan papan jadwal sidang. dan tiba-tiba...
datang seorang "mbak-mbak" dengan wangi super semriwing, make-up rada menor, sok kenal sok deket tiba-tiba ngomong
"Ini lho dek, yang tersangka nya *sebut saja bunga* itu seru itu masalhnya!! tentang cek kosong!!"
gue n anak-anak sepakat untuk nyuekin.
dan si mbak masih belum menyerah dan berujar " jadi... si bunga ini itu lesbi dek! terus tau ga, anaknya itu gay! seruuu ini"
si puspa udah mulai emosi jiwa, secara ngeliat nomor perkara itu lumayan ngebuat mata kita kicer-kicer ini lagunya.
"Perkara ini tuh udah di muat di mana-mana lho deek!! wuuaah! di koran-koran udah banyak yang ngikutin perkara ini!!" --> si mbak emang muka beton deh!
akhirnya salah satu dari kami yaitu osta menanggapi,"iya po mbak?"
"WWWUUUUIIIIYAAAA DEEK!! Bla... bla... blaa... " si mbak panjang lebar menjelaskan perkara. salah ni si osta pake nanggepin ni embak-embak.
"ih gue jadi penasaran juga nih ma ni perkara" ucap noe yang disambut dengan anggukan si puspa.
"Nonton yuk!!"
***
ironis. temen-temen seusia gue akan mengeluarkan kalimat "nonton yuk!" di susul dengan kanlimat "emang ada film baru apa?"; sedangkan gue; "emang-perkara-tentang-apa?" .sadis.
clingak-clinguk ngintip ruang sidang, akhirnya kita menemukan si sosok "mbak-mbak-smriwing-menor" lagi duduk anteng nonton sidang.
si puspa berbisik manggil si mbak dari luar dengan niat memastikan apakah-ini-sidang-si-ibu-ibu-lesbi-ber-anak-gay ?
ternyata benar!
alhasil gue, osta, puspa, noe, masuk ruang sidang n nonton...
5 menit... *kami masih cengar-cengir
10 menit... *kening mulai berkerut
15 menit...*mulai gelisah.
daaan.. pas gue nengok ke luar,,,, zzziiiiing... si mbak-mbak-smriwing-menor malah lagi ngobrol ma cowok di luar ruangan sidang!!
teman... kami ditipu!! kami di jebak untuk menonton sidang yang sama sekali Aaaaaaa
rrrrgggghhhh....
akhirnya, gue, pus ma noe hanya bisa mengelus dada dan menerima kenyataan kalau kami di bo-ongin ma tu mbak-mbak!!
dan kekecewaan yang mengiris-ngiris hati ini kami tumpahkan di tangan gue.... ya... selalu gue yang jadi pelampiasannya,,,
yup! gue bukan penonton sidang yang baik pak hakim!!
di saat si ibu-ibu-yang-kita-sebut-saja-bunga itu bertarung di depan meja hijau, gue, noe n pus malah asik nyorat-nyoret tangan sambil cekikikan...
Oiya! terus, ada 'oknum' gitu yang bilang kalau-gue-n-temen-temen-itu-ENGGAK PANTES-ada-di Pengadilan gituuuu deeeeh!!
iiiih... pengen gue bejek-bejek deh tu orang...
hhhfffhhh,,, tapi yasudaaaahlaaah... mikirin 'oknum' itu cuma nambah lemak doang... so, selesai.
--sigh--
Monday, April 5, 2010
I Love you it's not forever... by: GAIL
Friday, April 2, 2010
PERNAH SUKA SAMA SESEORANG YANG TIDAK KAMU SUKA?
Pernah tidak kamu memiliki perasaan aneh terhadap seseorang; perasaan yang sebenarnya sangat tidak ingin untuk kamu rasakan; perasaan yang bertentangan dengan logika yang ada di dalam otak mu; perasan yang sangat tidak bisa diterima; perasaan ketika kamu menyukai seseorang yang sebenarnya tidak pernah ingin kamu sukai. Pernah?
Kalau jawabanya pernah, silahkan lanjutkan untuk terus membaca tulisan ini dan mari kita coba bersama-sama mencari apa yang sebanarnya terjadi pada diri kita dan apa yang harus kita lakukan sebaiknya.
Manusia yang penuh dengan pertimbangan dan perhitungan dalam menjalani hidupnya seperti kamu dan saya mungkin adalah orang-orang yang selalu ingin mendapatkan suatu hal yang benar-benar terbaik untuk hidupnya. Membuat list sesuatu yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan, dimiliki, disukai bahkan dicintai.
Harapan itu pasti selalu ada. Jangan pernah mengelak dan mengelabui hati kita sendiri ketika ada suatu harapan untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidup Kita.
Saya dan beberapa teman saya sepakat untuk tidak setuju pada steatment yang mengatakan ”cinta itu buta”, cinta gila itu mungkin ada, tapi cinta itu buta, saya fikir itu tidak benar.
Herannya, walau saya dan beberapa teman saya sangat yakin bahwa cinta itu tidak buta, tapi kenapa beberapa kali kita menyukai sosok lawan jenis yang kita sendiri tidak tahu mengapa kita suka dengan sosok tersebut. Bahkan kita sangat yakin bahwa tidak ada hal yang ’pantas’ untuk disukai dari sosok tersebut!
Tapi mengapa kita tidak mampu menyuruh jantung ini untuk tidak berdebar dengan kencang ketika melihat sosoknya,
Mengapa kita tidak pernah bisa untuk menangguhkan mata kita ketika menghadapi matanya saat menatap mata kita,
Mengapa kita tidak mampu berkata-kata ketika berada di hadapannya padahal ada ribuan kata yang terselip di ujung bibir kita?
Mengapa?
Dan pada akhirnya kita menatap wajah kita didepan cermin sambil jedot-jedotin kepala dan berucap ”Lo enggak mungkin suka sama dia kan? Apa coba yang bisa disuka dari dia?!! Enggak mungkin lo suka ma dia!!”
Dan setelah itu, kamu tidak berhenti memikirkan segala hal tentang ”si dia” itu. eheheheee
Siapa yang mampu menjelaskan perasaan seseorang sih? Bahkan seorang jenius pun terkadang bimbang dan bingung dengan perasaan yang sedang ia rasakan.
Kamu mulai merasa menemukan jawabannya ketika kamu sampai di satu titik:
Ketika kamu bisa menerima suatu kenyatan, bahwa kamu sedang jatuh cinta kepadanya.
Don’t try to understand everything, coz sometimes it isn’t meant to be understood. But, rather to be accepted
-Zen Habits-
Inilah yang semakin membuat saya paham; bahwa terkadang tidak semua hal di dunia ini bisa dimengerti. Beberapa hal hanya bisa menjadi jelas ketika kita mau menerimanya.
Ketika ternyata saat ini kamu sedang menyukai seseorang yang di mana otak kamu belum bisa menjelaskan mengapa kamu bisa menyukainya, cukup terima perasaan itu, rasakan dan nikmati.
Jangan pernah menyimpulkan apa-apa dari perasaan itu, selama Buku Pintar cetakan terbaru belum menuliskan di daftar isinya bahwa memang ada teori yang menyatakan CINTA ITU BUTA dengan segala rumusnya. Karena kenyataannya, belum tentu apa yang kamu rasakan saat ini adalah cinta.
Kalau kata temen saya si Tutut sih... ”Jalanin aja, enggak usah terlalu pake perasaan!”
Setakut itukah sampai kita tidak memakai perasaan dalam suatu hubungan?
Makanya... kalau cinta jangan terlalu cinta, ntar bisa jadi benci! Nah, kalao benci jangan benci-benci banget ntar jadi benci beneran a.k.a beneran cinta!! Kenapa enggak? Toh buktinya sekarang aja kita bisa menyukai atau bahkan jatuh cinta dengan orang yang ”bukan-gue-baget”. See! Baru sadar kalau hati manusia itu liar banget?!
Thursday, April 1, 2010
KUNING
KUNING. Enggak pernah tahu sejak kapan gue menyukai warna ini. Warna yang menurut gue selalu mempunyai kekuatan untuk terus bersinar di antara warna-warna yang lainnya. Warna yang selalu... entah lah, menurut gue warna kuning adalah salah satu warna yang memiliki identitas yang kuat selain hitam dan putih.
Terserah deh banyak orang bilang kalau kuning itu norak... tapi gue selalu suka melihat warna kuning...
Gue punya beberapa barang warna kuning: celengan bebek gue, pulpen gue, tas gue, dan parfum gue pun warna kuning... ehehee
celengan bebek tempat recehan sisa uang jajan...
Apa ya filosofi dari kuning...
iseng-iseng gue searching di Google... dan ini yang gue temukan:
Warna kuning merujuk pada matahari, intelektualitas, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas, filosofi, ketidakpastian, resah, dan kecurigaan.
ini gambar gantungan kunci mahkamah gue yang selalu geu bawa-bawa kemana-mana. mahkamah seperti keluarga kedua gue... tempat gue belajar banyak hal...
Yupz... I DO REALLY LOVE YELLOW!!
Apapun warna kamu, cukup tunjukan dengan cara mu sendiri... Tuhan menciptakan manusia seperti warna: akan menjadi indah ketika berbaur dengan warna yang berbeda. saling memabur dalam goresan kebersamaan dan tenggang rasa untuk saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
ini sepatu futsalnya kakak gue, karena kuning, gue poto ajalah... ehehhee
Subscribe to:
Posts (Atom)