Coba ceritakan lebih banyak kehidupan lagi!!
Aku suka.. sukaa... dan sangaaaaat suka mendengarkan orang lain bercerita. Tentang banyak hal; kehidupan, keluarga, cinta, persahabatan, dia, mereka, dan kau sendiri.
Hari ini dan mungkin sampai esok aku ingin menjadi seorang pendengar. Tapi suatu hari setelah hari esok, mungkin aku ingin menjadi seorang penulis. Seorang penulis yang menuliskan semua cerita yang pernah aku dengar dari mereka, kalian, dia dan kau sendiri.
Aku ingin membuatnya indah. aku ingin cerita-cerita ini menjadi harapan bagi semua orang yang membacanya. Karena itulah, aku ingin menjadi penulis--setidaknya, itu harapanku di detik ini.
Sebelum aku menyeritakan cerita-cerita yang aku dengar, maukah kau membaca tentang ceritaku? dan akan kucoba menggambarkan dengan jujur siapa diriku.
Baiklah, aku akan memulainya...
Bagiku, di dunia ini banyaaaaak sekali keajaiban. Di dunia ini sangat banyak sekali hadiah yang berceceran. Kau tahu apa hadiah dan keajaiban yang paling aku kagumi sampai sekarang? namanya KETULUSAN.
Aku selalu kagum ketika menemukan seseorang yang mempunyai ketulusan. seseorang yang tersenyum, bekerja, membantu dan mencintai dengan ketulusan itu menurutku adalah manusia yang hebat. Dari ketulusan, aku belajar betapa indahnya berbagi. Aku belajar betapa anggunnya kejujuran. Aku belajar betapa tangguhnya sebuah perjuangan. Dan aku belajar, ketika kita melakukan apapun di dunia ini dengan ketulusan, kita akan merasa bahagia dan dicintai sebagai diri kita sendiri (^.^)v
Selanjutnya, hadiah dan keajaiban yang aku temukan di dunia ini adalah sesuatu yang aku sebut dengan KELUARGA. Aku punya orang tua yang luaaaar biasa (luar biasa bawelnya, galaknya, ribetnya, dan luar biasa sempurnanya,,, ^^), punya dua orang kakak yang luaaar biasa juga (luar biasa menguji kesabaran!! ahahaha). Aku punya Vermes (9 sahabat gue yang mmmmmuuuaaach banget n bisa diajak gila ataupun serius), punya BEIBH (4 orang sahabat aku yang kali ini sayang sekali bahwa mereka hanya bisa diajak untuk bersenang-senang!!).Aku punya Tiara, Noe, Puspa temen kental selama 3 tahun ini di Gadjah Mada. Aku punya MAHKAMAH, Aku punya temen-temen Elti yang kerjaannya cuma jalaaan n makaaan terus poto-potoan!! Punya Mba Inda, Ka Dila, Audi, Ka Gitra, Ka Ayu, daaan maaaasih banyak lagi orang-orang hebat yang kau punya. Dan aku sebut mereka keluarga. Setelah itu aku sadar bahwa aku adalah orang kaya karena aku memiliki keluarga. AKu memiliki mereka semua.
Apa keajaiban berikutnya? Berikutnya adalah .... (to be continue)
Thursday, June 17, 2010
Monday, June 7, 2010
Memiliki, Mencintai Dirimu tak pernah membuat ku menyesal
7 juni 2010.
Perform PLKH Perdata.
Rasanya ingin sekali menjadi manusia yang bijak dan mengatakan: "Sudahlah, proses jauh lebih bernilai daripada hasil", aku sudah mengucapkannya. Tapi ternyata aku belum bisa membenarkan hal tersebut di dalam hati ini
Selama ini aku belajar; bahwa pembelajaran sebenarnya adalah saat kita merasakan lelah untuk mencapai sesuatu, dan pada akhirnya tersenyum ikhlas untuk menerima apapun yang terjadi. Karena kita yakin apapun itu, itu adalah nilai terbaik yang Tuhan berikan kepada kita.
AKu selalu meyakini satu hal: ketika manusia sudah berusaha sekuat tenaga, dan ia pasrahkan segala usaha dalam bentuk doa, maka tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak memeberikan yang terbaik baginya.
Aku sangat percaya itu.
Aku percaya Tuhan ada di sini. di dalam jiwaku. disetiap detak jantungku, disetiap hela nafasku, disetiap sisi bumi yang ku lihat, aku tahu Tuhan ada di sana.
Malam ini ada sedikit kegalauan dari keegoanku yang sulit ku taklukan. Aku butuh Engkau Tuhan. Aku butuh sebuah hembusan tenangMu dalam nurani untuk membimbingku menjadi manusia yang ikhlas. Manusia yang akan selalu bahagia dan tersenyum karena selalu meyakini: aku memiliki Mu Tuhan.
Air mata rasanya cukup menghapus galau ini. Tapi di satu sisi aku telah berjanji kepada sang waktu untuk tidak menjadi manusia yang cengeng lagi. Aku belajar untuk lebih memilih menertawakan diri sendiri dibanding menangisi kesedihan hati. Tapi terkadang aku kalah.
Aku kalah.
Aku tak cukup kuat membendung kekecewaan ini.
Aku tak cukup tangguh memikul beban ini sambil mengarang tawa.
Aku tak cukup pintar memasang tak-tik untuk mengelabui mereka dengan kelakar yang ku ada-adakan.
Aku tak cukup memenangkan kesedihan ini Tuhan.
Aku membutuhkan Mu disini.
Aku merasa Kau menghilang dari detak jantungku
Aku merasa Kau tak larut lagi dalam darahku
Aku merasa Kau tak terikat lagi di nadiku
Tetaplah disini Tuhan. Memeluk hatiku yang rapuh dan terasa hampir hancur,
karena kekuatanku hanya diri Mu.
Tuhan. Aku tak pernah tahu lewat apa Kau ulurkan tangan-tanganMu untuk menepuk pundakku ketika ku jatuh. Untuk menghapus air mataku saat ku terluka. Untuk menemaniku kala ku sepi. Teman-teman yang selalu membagiku tawa, selalu membagiku cerita selalu hadir mengisi detik hidupku. Dan ku tahu, ada Engkau di balik itu semua.
Yogyakarta. 7 Juni 2010.
Subscribe to:
Posts (Atom)